MOTORESTO.ID,BRUSSELS--Kebijakan tarif yang dikeluarkan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump telah menuai reaksi keras dari sejumlah negara Uni Eropa (UE). Tidak tertutup kemungkinan tindakan balasan yang nilainya diperkirakan mencapai 28 miliar dolar AS.

Langkah ini membuka peluang UE bergabung bersama Kanada dan China sehingga dikhawatirkan memicu perang dagang global. Hingga mendorong kenaikan harga barang menjadi lebih mahal hingga menimbulkan resesi global.

Blok yang beranggotakan 27 negara Eropa itu menghadapi tarif impor sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium serta mobil dan tarif "timbal balik" sebesar 20 persen mulai hari Rabu untuk hampir semua barang lainnya.

Tarif Trump mencakup sekitar 70 persen dari ekspor UE ke AS dengan nilai total 532 miliar euro (585 miliar dolar AS) tahun lalu. Kemungkinan bea atas tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu masih akan dikenakan.

JLR Stop Ekspor

Kebijakan Trump tersebut juga telah mendorong Jaguar dan Land Rover untuk menghentikan ekspor produk mereka ke AS selama sebulan. Hal itu dilakukan guna mengimbangi kebijakan kenaikan tarif hingga 25 persen yang dikeluarkan Trump.

"Kami mengambil sejumlah tindakan jangka pendek, termasuk penghentian sementara pengiriman pada bulan April, sembari mengembangkan rencana jangka menengah hingga jangka panjang kami," kata JLR dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters.

Industri otomotif Inggris mempekerjakan 200.000 orang secara langsung, sangat rentan terhadap tarif baru tersebut. Selama ini AS merupakan importir mobil buatan Inggris terbesar kedua setelah Uni Eropa, dengan pangsa hampir 20 persen, menurut data dari badan industri Masyarakat Produsen dan Pedagang Motor (SMMT).

Jaguar Land Rover, salah satu produsen terbesar di Inggris berdasarkan volume, mengatakan dalam pernyataannya AS merupakan pasar penting bagi produk mewah mereka. Perusahaan ini menjual 400 ribu unit Range Rover Sports, Defenders, dan model lainnya setiap tahunnya dan seperempat dari penjualan di ekspor ke AS.