Penjualan Tesla Q1 2025 Anjlok! Tantangan Besar dari BYD dan Produsen Lokal!

MOTORESTO.ID, JAKARTA - Dilansir dari Carscoops, Penjualan Tesla di kuartal pertama (Q1) 2025 diperkirakan akan mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir! Analisis dari JP Morgan prediksi Tesla hanya akan mengirim sekitar 355.000 unit secara global, turun 8% dari tahun lalu.
Pasar Utama Mulai Loyo
Beberapa negara yang awalnya menjadi ladang emas Tesla kini mulai loyo terhadap merek ini:
1. Jerman: Penjualan Tesla di Januari-Februari 2025 turun drastis, hingga 70,6%! Penyebabnnya diperkirakan akibat subsidi kendaraan listrik yang sudah tidak berlaku di Jerman. Maka bila tidak subsidi, harganya semakin mahal.
2. Australia: Data dari Federal Chamber of Automotive Industries, pengiriman Tesla menurun hampir 50%. Sedangkan, saingan berat mereka, BYD mulai dilirik karena lebih murah dan teknologinya yang tidak kalah canggih.
3. China: Ini yang paling gong, Tesla harus berhadapan dengan merek lokal seperti XPeng dan NIO yang kini semakin agresif dengan harga lebih ramah kantong dan fitur yang berlimpah.
Kok Bisa?
Pada masa emasnya, Tesla merupakan satu-satunya raja di jalanan, namun kini merek-merek lain seperti BYD, Hyundai, dan merek lainnya menolak ketinggalan. Mereka merombak pasar dengan harga yang lebih terjangkau namun dengan kualitas dan fitur yang sama canggih.
Kemudian, beberapa negara sudah mulai mengurangi bahkan menghapus dukungan terhadap mobil listrik dengan bentuk insentif. Contohnya di Jerman, subsidi EV buat pelanggan dicabut akhir 2023 Alhasil, penjualan pun turun.
Di sisi lain, industri otomotif juga masih mengalami gangguan rantai pasokan. Kelangkaan suku cadang seperti chip dan bahan baku baterai membuat produksi Tesla terhambat.
Solusi Tesla
Untuk menyelamatkan diri, Tesla sebenarnya memiliki beberapa kartu as seperti mengurangi biaya produksi, meluncurkan model baru degan harga yang lebih terjangkau, dan memperluas jariangan layanan dan dealer di negara-negara berkembang.
Meski tertantang, Mau bagaimanapun Tesla tetap unggul dari sisi teknologi baterai dengan jaringan Supercharger yang luas. Sekarang tinggal bagaimana mereka merancang strategi untuk tetap bertahan.