Lihat Ogoh-Ogoh Tak Perlu ke Bali, Di Bromo Juga Ada
MOTORESTO.ID,BROMO - Ogoh-0goh identik dengan Bali tapi bagi masyarakat suku Tengger di Bromo itu juga merupakan tradisi. Mereka selalu melakukan pawai Ogoh-Ogoh dalam rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi di Pura Sasana Shiwa Murti, Kecamatan Tosari, Kab. Pasuruan
Ogoh-ogoh yang dibuat oleh putra-putri asli Tosari. Yakni kreativitas masyarakat ini sangat luar biasa.
Menurutnya ogoh-ogoh ini juga menjadi bukti keteguhan hati, bahwa meskipun dibuat dengan penuh kreativitas tapi harus tetap dibakar sebagai rangkaian proses ibadah Nyepi.
Perayaan Hari Raya Nyepi menjadi hari yang sangat penting bagi umat Hindu untuk melakukan refleksi dan kontemplasi. Yakni momen merenungkan kehidupan yang hakiki dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Dari perenungan dan pencarian diri yang mendalam, umat Hindu dapat menyalakan semangat baru, melangkah ke depan, dan membangun hari esok yang lebih baik.
Sekaligus menata perbuatan, perkataan, dan pikiran yang baik, menjadi tiga perbuatan yang suci dan bersih atau Tri Kaya Parisudha. Sebagaimana yang diyakini oleh saudara- saudara umat Hindu
Hari Raya Nyepi juga mengingatkan untuk menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta, termasuk makhluk-makhluk lainnya
Toleransi yang terjalin sangat baik di Kecamatan Tosari. Dimana pada saat peringatan Hari Suci Nyepi ada toleransi beragama yang luar biasa dari segenap masyarakat Tosari selain pemeluk agama Hindu.
Dimana mereka ikut mendukung terlaksananya hari suci Nyepi dengan syahdu diantaranya adalah membatasi kegiatan. Bahkan listriknya juga disesuaikan. Tidak salah kalau dikatakan ini wilayah Bhinneka Tunggal Ika. Dan ini menjadi sebuah energi positif bagi kita semua
Salah satu yang luar biasa dari Kecamatan Tosari ini adalah budayanya dan juga keramahan dari masyarakatnya. Inilah yang kemudian menjadi aset utama untuk menjadikan kecamatan ini daerah yang sangat layak dikunjungi.
Alamnya yang sangat indah, sejuk dan alam yang luar biasa dalam akses menuju ke pusat pariwisata di Bromo. Dan ini yang harus terus kita kembangkan
Tantangan ke depan terkait wisata di Bromo adalah keterbatasan kapasitas. Dimana semua orang mencari momen sunrise di kawasan penanjakan, padahal kapasitasnya sudah sangat terbatas. Untuk itu perlu dikembangkan spot-spot lain di Kawasan Bromo.
Perlu mendorong agar kalau orang ingat Bromo juga ingat terus sama Tosari. Apalagi kalau pariwisata kita bicara destinasi tujuannya, dari mana wisatawannya dan waktunya. Dan acara Pawai Ogoh-Ogoh ini bisa menjadi daya tarik yang luar yang dibuka untuk umum
Kawasan Bromo-Tengger-Semeru ini masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi.
Orang ke Bromo tidak lagi harus selalu ke lautan pasir tapi menikmati suguhan-suguhan yang ada di wilayah sini ya. Kemudian salah satu cita-cita besar yakni membangun Tengger culture center atau pusat budaya Tengger