Simulasi Kebakaran Mobil Listrik Digelar di Senayan City, EVSafe Dorong Kesiapan Respons di Ruang Publik

MOTORESTO.ID JAKARTA - Sebagai langkah awal menuju budaya keselamatan kendaraan listrik di tahun 2025, EVSafe Indonesia menggelar simulasi darurat bertajuk EV Fire Drill: First Responder di area parkir basement Senayan City, Jakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye edukatif EVSafe untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi insiden kebakaran mobil listrik, terutama di lokasi pengisian daya pada fasilitas umum dan gedung komersial.
Simulasi ini menyoroti kompleksitas penanganan kebakaran pada kendaraan listrik yang sangat berbeda dari mobil berbahan bakar konvensional. Fokus utama diberikan pada koordinasi lintas fungsi antara unit keamanan, teknisi, dan tim pemadam internal agar mampu merespons secara cepat, tepat, dan terlatih saat menghadapi potensi kebakaran akibat thermal runaway di area baterai.
Skenario dimulai dengan gejala awal berupa asap yang keluar dari baterai sebuah mobil listrik. Tim keamanan segera melaporkan ke tim pemadam internal yang langsung melakukan deteksi menggunakan thermal camera untuk mencari sumber panas atau titik api tersembunyi.
Setelah kondisi darurat terkonfirmasi, sejumlah langkah kritis dijalankan secara sistematis, antara lain:
• Menekan tombol Emergency Stop untuk menghentikan pengisian daya
• Mencabut konektor dari kendaraan
• Memutus aliran listrik dari panel utama (junction box)
• Menutupi kendaraan dengan fire blanket dan menyemprotkan air untuk mendinginkan area baterai
Suhu kendaraan terus dipantau menggunakan thermal camera hingga benar-benar stabil. Apabila situasi memburuk, koordinasi lanjutan dilakukan dengan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
Tak hanya itu, kendaraan juga dievakuasi menggunakan alat bantu seperti Stringo atau wheel dolly demi menjaga keamanan dan kelancaran operasional pusat perbelanjaan.
Founder EVSafe Indonesia, Mahaendra Gofar, menegaskan bahwa kebakaran pada mobil listrik bukan hanya persoalan teknis, tetapi soal sinergi respons yang terlatih.
“Kebakaran kendaraan listrik bukan sekadar soal api, tapi soal respons terlatih dan sistematis. Lewat simulasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa keselamatan EV bukan hanya tanggung jawab pemadam, tapi ekosistem bersama dari teknisi, security, hingga pengelola gedung,” ujar Mahaendra.
Dengan latar Senayan City sebagai simbol gaya hidup modern, simulasi ini menjadi contoh konkret pentingnya kesiapan respons darurat di ruang publik dalam menghadapi risiko baru di era elektrifikasi kendaraan.