Toyota Tunda Pembangunan Pabrik Baterai di Jepang, Kenapa?

MOTORESTO.ID, JEPANG -- Toyota kembali menyesuaikan strategi kendaraan listrik (EV)-nya dengan menunda pembangunan pabrik baterai di Prefektur Fukuoka, Jepang. Awalnya, lokasi pabrik ini direncanakan akan diputuskan pada April 2025, tetapi kini mundur hingga musim gugur tahun ini. Akibatnya, target operasional yang sebelumnya dijadwalkan pada 2028 kemungkinan juga mengalami penundaan.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, Toyota tetap berkomitmen untuk membangun fasilitas tersebut. Namun, perusahaan kini tengah mengevaluasi jenis baterai yang akan diproduksi di sana. Pabrik ini awalnya dimaksudkan untuk memproduksi baterai generasi terbaru yang diklaim mampu mencapai jarak tempuh hingga 1.000 km.
Perlambatan Penjualan EV Global Pengaruhi Keputusan Toyota
Penundaan ini mencerminkan penyesuaian lebih luas terhadap target EV Toyota. Pada 2022, Toyota menargetkan penjualan 1,5 juta unit EV per tahun pada 2026. Namun, target ini direvisi menjadi 1 juta unit pada 2023 dan kini kembali dipangkas menjadi 800.000 unit.
Revisi ini disebabkan oleh pertumbuhan pasar EV yang tidak secepat yang diproyeksikan. Meskipun penjualan EV global masih meningkat, pertumbuhannya tidak setinggi ekspektasi awal para produsen mobil. Hal ini memaksa Toyota untuk lebih realistis dalam menentukan strategi pasar ke depan.
Selain menyesuaikan strategi di Jepang, Toyota juga memperluas fokusnya di pasar China. Baru-baru ini, perusahaan mendirikan anak usaha baru untuk Lexus yang akan bertanggung jawab atas pengembangan dan produksi EV serta baterai di Shanghai. Pabrik ini akan memproduksi beberapa model khusus untuk pasar China.