Mazda Pertahankan Idealisme di Tengah Tantangan Industri Otomotif dan Tren EV
MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Industri otomotif saat ini menghadapi tantangan berat, di tengah penurunan penjualan yang mempengaruhi hampir semua produsen. Di tengah tren kendaraan listrik (EV) yang semakin berkembang pesat, salah satu pabrikan otomotif asal Jepang, Mazda, memutuskan untuk tetap berpegang pada idealisme mereka dan tidak terburu-buru mengikuti tren pasar.
Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, menyampaikan bahwa Mazda memilih untuk mengikuti perkembangan pasar sesuai dengan prinsip mereka sendiri.
"Kami memiliki idealisme tersendiri. Kami tidak terburu-buru untuk terjun ke pasar EV semata-mata karena tren. Kami akan mengikuti perkembangan sesuai dengan prinsip Mazda, baik itu EV, hybrid, atau ICE (Internal Combustion Engine). Prioritas kami adalah tetap menghadirkan Jinba Ittai dan desain Kodo," ujar Ricky.
Pada saat yang bersamaan, Mazda juga baru saja memperkenalkan Mazda MX-30, mobil listrik pertama mereka yang dipasarkan di Indonesia. Meskipun demikian, penurunan penjualan juga dirasakan oleh Mazda, yang merupakan fenomena yang terjadi pada banyak merek otomotif lainnya. Ricky mengakui bahwa situasi pasar saat ini memang menantang.
Meski demikian, Mazda telah menyiapkan program-program pemasaran menarik, termasuk di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW), untuk meningkatkan penjualan. Program-program tersebut diharapkan dapat menarik konsumen baru serta memperkuat hubungan dengan pelanggan loyal Mazda.
Untuk target penjualan tahun depan, Mazda menargetkan penjualan di bawah 5.000 unit. Dengan tetap berpegang pada prinsip utama mereka dan meluncurkan berbagai program bagi konsumen, Mazda tetap optimistis dapat menjaga eksistensinya di pasar otomotif Indonesia meskipun dalam kondisi pasar yang tidak menentu.