Usai Ferrari, Hyundai Ketahuan Ikut Pelajari Xiaomi SU7 di Korea

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Setelah sebelumnya Ferrari, kini Hyundai Motor dikabarkan secara diam-diam membawa mobil listrik Xiaomi SU7 ke fasilitas risetnya di Korea Selatan untuk keperluan benchmarking. Langkah ini menegaskan keseriusan Hyundai dalam merespons gebrakan merek kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok yang kian mendominasi pasar global.
Menurut laporan The Korean Car Blog, pada 16 Juli lalu sebuah Xiaomi SU7 Max tertangkap kamera sedang diangkut dengan truk pengiriman di Jalan Tol Gyeongbu, dekat kantor pusat Hyundai di Seoul. Mobil tersebut menggunakan pelat nomor sementara, menandakan izin resmi untuk pengoperasian terbatas dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. Beberapa unit SU7 bahkan dilaporkan sudah ditempatkan di Namyang R&D Center di Hwaseong.
Ketertarikan Hyundai terhadap SU7 dipandang sebagai bagian dari strategi besar dalam menghadapi persaingan ketat di industri EV. Ketua Eksekutif Hyundai Motor Group, Chung Euisun, sebelumnya menegaskan pentingnya tetap kompetitif, bukan hanya melawan Tesla, tetapi juga menghadapi pendatang baru asal Tiongkok seperti BYD dan Xiaomi.
Untuk mendukung hal itu, Hyundai meningkatkan anggaran investasinya pada 2024 sebesar 19% menjadi KRW 24,3 triliun (USD 17,5 miliar). Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan (R&D), termasuk benchmarking mobil global, teknologi otonom, hingga sistem infotainment. Salah satu fokus riset diyakini tertuju pada sistem infotainment modern milik Xiaomi SU7 yang dinilai user-friendly dan futuristis.
Menariknya, bukan hanya Hyundai yang kepincut dengan sedan listrik asal Tiongkok ini. Sebelumnya, Ferrari juga sempat kedapatan membawa Xiaomi SU7 Ultra ke fasilitas risetnya di Maranello, Italia. Temuan ini memicu spekulasi bahwa pabrikan supercar legendaris itu tengah mempelajari teknologi EV Xiaomi sebagai referensi untuk pengembangan mobil listrik pertamanya yang direncanakan meluncur pada akhir 2025.
Xiaomi SU7 sendiri hadir dalam beberapa varian, mulai dari standar hingga Max/Ultra dengan performa impresif. Varian tertinggi diklaim mampu berakselerasi 0–100 km/jam hanya dalam 2,8 detik, memiliki kecepatan puncak 265 km/jam, serta jarak tempuh lebih dari 800 km (CLTC). Dengan harga mulai 215.000 yuan (sekitar Rp470 jutaan) di Tiongkok, SU7 menjadi EV berperforma tinggi dengan banderol yang sangat kompetitif.