Imbas Persaingan Pasar Mobil Listrik Cina, Penjualan Tesla Turun 8,5 Persen
MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Tesla mengalami penurunan pengiriman triwulan pertama yang signifikan. Ditandai dengan penurunan pertama dalam hampir empat tahun dan meleset dari perkiraan Wall Street. Kinerja ini dianggap "jelek" oleh beberapa pihak, menyusul upaya pemotongan harga yang gagal untuk merangsang permintaan di pasar yang semakin kompetitif.
Saham perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itupun turun 5,2% menjadi $166,08, dengan kerugian nilai pasar sekitar $30 miliar. Saham Tesla telah merosot sekitar 33% sepanjang tahun ini.
Setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan penjualan yang pesat dan mengubah Tesla menjadi produsen mobil paling bernilai di dunia, perusahaan ini menghadapi perlambatan pertumbuhan pada tahun 2024. Tantangan ini terutama disebabkan oleh persaingan yang ketat di pasar mobil listrik, terutama di Tiongkok, pasar mobil terbesar di dunia.
Dikutip dari Rauters, Penurunan pengiriman Tesla sebesar 8,5% pada kuartal pertama menjadi 386,810 kendaraan dari tahun sebelumnya. Perusahaan berhasil memproduksi 433,371 kendaraan selama periode tersebut, namun ini masih di bawah perkiraan Wall Street yang memproyeksikan pengiriman sebesar 454,200 kendaraan.
Alasan di balik penurunan ini termasuk upaya persiapan pabrik di Fremont, California, untuk meningkatkan produksi Model 3 yang diperbarui, serta penutupan pabrik di Berlin karena konflik dan gangguan produksi. Namun, ada juga indikasi bahwa permintaan yang lebih lemah juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Persaingan Pasar Mobil Listrik
Tesla menghadapi persaingan sengit di Tiongkok dari pemain lokal seperti BYD dan Xiaomi. BYD bahkan telah melampaui Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat. Sementara Xiaomi, dengan merilis SU7 dengan harga lebih rendah dari Tesla Model 3, menambah tekanan persaingan di pasar.
Meskipun demikian, sejumlah analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Tesla, meskipun mengakui bahwa kuartal ini adalah periode yang sulit bagi perusahaan. Faktor seperti suku bunga tinggi dan kontroversi seputar kepribadian CEO Elon Musk juga berdampak terhadap citra dan kinerja Tesla.
Penurunan pengiriman Tesla juga mempengaruhi pasar saham lainnya, termasuk saham Rivian yang terpengaruh oleh hasil Tesla dan kekhawatiran terhadap permintaan. Rivian sendiri melaporkan pengiriman kendaraan triwulanan yang lebih kuat dari perkiraan pada saat yang sama.