Mobil Cina Ini Alami Kegagalan Kursi Pengemudi di Uji Tabrak Euro NCAP, Pertama dalam Sejarah

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Mobil-mobil buatan Tiongkok belakangan ini dikenal semakin canggih, terutama dari sisi fitur keselamatan aktif seperti Advanced Driver Assistance System (ADAS). Namun, hasil uji tabrak terbaru Euro NCAP justru membuka sisi lain yang mengejutkan.
MG 3, hatchback hybrid buatan SAIC Motor, menjadi sorotan setelah mengalami kegagalan kait kursi pengemudi dalam uji benturan frontal offset. Dikutip dari Carscoops, kursi pengemudi terpuntir di tengah tabrakan akibat sistem pengunci (latching system) tidak berfungsi. Dampaknya, perlindungan kaki pengemudi mendapat penilaian “poor”, sementara kepala boneka uji sempat menghantam setir setelah menembus airbag. Euro NCAP menyebut insiden ini sebagai “kegagalan keselamatan kritis” yang belum pernah terjadi sejak program dimulai pada 1997.
Meski insiden tersebut cukup serius, MG 3 tetap memperoleh rating empat bintang. Hal ini berkat struktur kabin yang dinilai stabil serta kinerja sistem keselamatan aktif yang cukup baik. Secara detail, skor yang diraih yaitu 74% untuk perlindungan penumpang dewasa, 74% untuk anak-anak, 81% untuk pengguna jalan rentan, dan 69% untuk Safety Assist. Hasil ini juga menunjukkan peningkatan dibandingkan uji ANCAP sebelumnya.
Euro NCAP menegaskan bahwa sistem penilaian saat ini belum memberi penalti khusus untuk kegagalan komponen tunggal. Namun, kasus MG 3 disebut akan menjadi titik evaluasi penting agar kegagalan elemen vital—seperti kursi dan airbag—dapat memengaruhi hasil akhir.
Menanggapi masalah ini, MG mengumumkan langkah korektif. Pabrikan yang berada di bawah naungan SAIC Motor itu berjanji memperbarui desain kait kursi pada produksi Agustus 2025 dan melakukan pembaruan airbag pengemudi mulai Oktober. Euro NCAP juga akan melakukan tes ulang, sekaligus melaporkan hasilnya ke otoritas Type-Approval Eropa untuk menilai kemungkinan recall.
Dr. Aled Williams, Programme Director Euro NCAP, menyampaikan keprihatinannya: “Temuan ini sangat mengkhawatirkan. Sulit dipercaya ada mobil yang dijual tahun 2025 masih memiliki kelemahan fundamental pada mekanisme kursi. Kami merekomendasikan konsumen mempertimbangkan alternatif lain sampai masalah ini ditangani.”