Home > Bisnis

Tarif Ekspor ke Meksiko Naik 50 Persen, Bagaimana Indonesia

Tarif tersebut diperkirakan akan berdampak bagi negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko, salah satunya Indonesia
Logo Tesla dan BYD                  dok Motoresto.id
Logo Tesla dan BYD dok Motoresto.id

MOTORESTO.ID, MEKSIKO CITY--Pemerintah Meksiko berencana menaikkan tarif produk kendaraan asal China dan Asia lainnya hingga 50 persen. Langkah ini dilakukan sebagai upaya perombakan skala besar, dan melindungi lapangan kerja. Namun, kalangan analis menilai tarif tersebut sebagian besar akan berdampak pada mobil listrik yang diproduksi di China dan dijual di Meksiko.

Kementerian ekonomi Meksiko menyebutkan kenaikan tersebut tidak hanya ditujukan bagi produk otomotif, melainkan juga tekstil, baja dan lainnya yang berdampak pada impor senilai 52 miliar dolar AS. "Yang akan kami lakukan adalah menaikkannya ke tingkat maksimum yang diizinkan," kata Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard kepada wartawan ketika ditanya tentang tarif impor mobil Tiongkok yang saat ini sebesar 20 persen.

Ebrard mengatakan langkah-langkah tersebut, yang berada dalam batasan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia, dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di Meksiko karena mobil-mobil Cina memasuki pasar lokal "di bawah harga yang kami sebut harga acuan."

Pemerintah China melalui kementerian luar negerinya, Kamis lalu menentang pemaksaanh pihak lain, dan pembatasan yang diberlakukan dengan "berbagai dalih." Meksiko diharapkan akan bekerja sama dengannya menuju pemulihan ekonomi global dan pengembangan perdagangan. "Kami akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan kami sesuai dengan situasi yang ada," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian seperti dikutip Reuters.

Namun, rencana tersebut masih perlu mendapat persetujuan Kongres, di mana pemerintah memegang mayoritas yang signifikan. Tarif tersebut akan berdampak pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko. Seperti China, Korea Selatan, India, Indonesia, Rusia, Thailand, dan Turki.

BYD dan Tesla Rugi ?

Pesaing mobil listrik BYD dan Tesla akan menjadi yang paling dirugikan dari usulan tarif 50 persen Meksiko terhadap mobil yang diimpor dari China. Hal ini kemungkinan akan memicu pukulan bagi pasar mobil listrik yang tumbuh cepat di Meksiko sekaligus menyelamatkan "Tiga Besar" produsen mobil tradisional AS.

Tarif yang diumumkan pada hari Rabu, menargetkan mobil listrik dan bensin yang diimpor dari semua negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko.

Kalangan analis menilai pungutan tersebut berpotensi membentuk kembali pasar mobil yang tumbuh paling cepat di Amerika Utara dan menghambat kemajuan pesat BYD di Meksiko.

Selama setahun terakhir, Meksiko telah menaikkan tarif kendaraan listrik buatan China dari 0 persen menjadi 15 persen dan sekarang 50 persen, kata Eugenio Grandio, presiden Asosiasi Mobilitas Listrik di Meksiko. "Ini jelas merupakan pengubah permainan, lima puluh persen adalah angka yang sangat agresif," kata Grandio.

× Image