Home > Mobil

Konsumen Minta Harga Honda STEP WGN e:HEV Segini, HPM: Kalau Jadi Impor dari Jepang

Saat ini pasar MPV hybrid belum terbentuk.
Honda STEP WGN e:HEV yang diperkenalkan di GIIAS 2024.      dok Motoresto.id
Honda STEP WGN e:HEV yang diperkenalkan di GIIAS 2024. dok Motoresto.id

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Pasar medium MPV di tanah air memang memiliki potensi besar selain kelas SUV. Setidaknya ada tiga brand Jepang yang mendominasi kelas ini yakni Toyota Voxy dan Kijang Innova serta Nissan Serena. Honda kini berupaya membidik potensi pasar tersebut dengan menawarkan Honda STEP WGN e:HEV, MPV keluarga yang menggunakan sistem penggerak hybrid.

Sejak diperkenalkan di GIIAS Juli 2024 lalu di Jakarta dilanjutkan di Surabaya dan Bandung, Honda STEP WGN e:HEV telah menuai sambutan positif pengunjung. Bahkan konsumen menghendaki kendaraan keluarga tersebut segera diproduksi.

Merekapun menghendaki harganya di kisaran Rp 650 hingga Rp 699 juta per unitnya. " Kalaupun jadi diproduksi ini akan diimpor langsung dari Jepang," kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), akhir pekan lalu.

Hal itu harus dilakukan karena belum memenuhi skala ekonomi yang dibutuhkan. Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah ada perubahan spesifikasi antara Honda STEP WGN e:HEV yang di Jepang dengan di Indonesia kelak. " Kita masih mempelajarinya lebih lanjut," kata Billy.

Interior Honda STEP WGN e:HEV.    dok Motoresto.id
Interior Honda STEP WGN e:HEV. dok Motoresto.id

Pihaknya juga mengakui saat ini pasar MPV hybrid belum terbentuk. Para pemain lama umumnya masih berkutat di mesin bensin biasa. Hal ini menjadi peluang baik bagi pabrikan untuk menghadirkan kendaraan MPV medium berteknologi hybrid. "Saat ini inden belum dibuka, kalau jadi akan diimpor dari Jepang," katanya.

Namun, HPM tidak menutup kemungkinan akan membuka fasilitas test drive bagi MPV hybrid andalannya tersebut bagi konsumen. Salah satu pameran otomotif terkemuka di tanah Air adalah Gaikindo Jakarta Auto Week akan yang digelar 22 November hingga 1 Desember mendatang. "Kita masih lihat sikon di GJAW nanti, tapi di GIIAS kan sudah, kalaupun ada kemungkinan bisa test drive," kata Billy.

Di Indonesia konsumennya cenderung kolektif, kerap bepergian bersama keluarga sambil membawa barang dalam jumlah banyak. Namun, di sisi lain status sosial juga menentukan model yang dipilih termasuk fasilitasnya.

Pemilihan hybrid sebagai sumber tenaga juga menjadi pertimbangan mengingat hybrid menjadi penghubung sebelum ke penggeran listrik sepenuhnya. "Hybrid solusi paling prkatis di Indonesia saat ini," kata Billy.

× Image