Tesla Minta Pemegang Saham Kembalikan Paket Pembayaran Elon Musk senilai 55 Miliar
MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Tesla Inc. telah mengajukan permohonan kepada para pemegang sahamnya untuk mendukung pengembalian paket pembayaran Elon Musk senilai $55 miliar, yang sebelumnya diblokir oleh pengadilan. Produsen mobil listrik tersebut juga berharap untuk mendapatkan dukungan dalam rencana pemindahan negara bagiannya dari Delaware ke Texas.
Pada tahun 2018, Tesla dan Musk mengusulkan paket kompensasi yang mencapai rekor sebesar $55,8 miliar, terkait dengan pencapaian target ambisius perusahaan. Namun, paket pembayaran tersebut diblokir oleh Hakim Kathaleen McCormick di Delaware, negara bagian di mana Tesla didirikan. Hakim McCormick berpendapat bahwa paket tersebut tidak disetujui oleh dewan direksi Tesla.
“Kami tidak setuju dengan apa yang diputuskan oleh Pengadilan Delaware, dan kami tidak berpikir bahwa apa yang dikatakan Pengadilan Delaware adalah bagaimana seharusnya atau bagaimana hukum perusahaan seharusnya bekerja,” tulis Robyn Denholm, ketua dewan Tesla.
Denholm menekankan bahwa dewan tidak percaya keputusan pengadilan mencerminkan cara perusahaan seharusnya beroperasi, dan meminta pemegang saham untuk "membuat suara mereka didengar" dengan menyetujui ratifikasi rencana kompensasi Elon tahun 2018.
Meskipun pada tahun 2018 sebagian besar pemegang saham Tesla (sebesar 73%) menyetujui paket gaji Musk, situasi berubah setelah keputusan pengadilan. Denholm mencatat bahwa Musk belum dibayar selama enam tahun terakhir karena pemblokiran tersebut, yang menurutnya "pada dasarnya tidak adil."
Selain meminta dukungan untuk paket pembayaran Musk, Tesla juga berupaya untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam rencana pemindahan negara bagiannya dari Delaware ke Texas. Perusahaan tersebut menggambarkan Texas sebagai "rumahnya" dan telah menerima dukungan dari ribuan pemegang saham dalam langkah tersebut.
Pemblokiran paket gaji Musk pada bulan Januari oleh hakim memicu respons dari Musk sendiri, yang melalui platform media sosial menyatakan agar perusahaan tidak lagi memilih Delaware sebagai tempat pendirian perusahaan.