MOTORESTO.ID, JAKARTA--Penggunaan media sosial sudah terbukti mampu mendongkrak kinerja bisnis.

Bagi dunia jurnalistik, penggunaan media sosial kini sudah dapat dipadukan dengan profesi wartawan tersebut.

Itu terbukti dari teknik mengemas pesan di media sosial yang menyerupai teknik penulisan berita dalam dunia jurnalistik. Seperti pemilihan angle berita, bagian mana yang akan ditulis terlebih dahulu. Karena itu perlunya coaching clinic media sosial bagi kalangan wartawan.

Demikian pula dengan viewer retention, yang menentukan seberapa lama orang berminat menyaksikan video yang kita buat.

"Semakin viewer retention kecil, semakin kecil orang mau melihat video kita," kata Eno, kreator digital di sela diskusi tentang media sosial bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Indonesia dan Wuling Motors, Jumat (21/7).

Dalam kesempatan tersebut Eno juga menyebutkan video  akan disebar mesin pencari kepada orang lain yang memiliki kebutuhan yang sama.

Apabila video yang dibuat tersebut tidak menarik bagi penonton yang disebar, maka mesin pencari tidak akan melanjutkan penyebaran video tersebut kepada khalayak yang lebih luas.

Begitupula dengan jam tayang video yang patut diperhatikan. Pemilihan jam tayang yang konsisten akan menentukan kecepatan keberhasilan dalam menjaring penonton.

"Video yang baik adalah yang ditonton banyak orang, bukan berapa banyak pengikutnya," kata Eno.

Karena itu setiap orang yang membuat video akan memiliki jam tayang yang berbeda sesuai kebutuhan. Namun, yang terpenting dari itu adalah sikap konsisten atau teratur.

Hal itu akan memudahkan mesin algoritma google dalam mendeteksi dan penayangan video.

Usai diskusi, panitia menggelar lomba foto instagram Wuling Airev bagi sekitar 40 orang wartawan yang hadir.

"Kegiatan coaching clinic ini dapat mendorong semangat rekan wartawan untuk menyebarkan informasi berkualitas lewat media sosial," kata Indra Prabowo, Ketua Umum Forwot Indonesia.