MOTORESTO.ID, TANGERANG – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menerima penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award 2025 dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi berkelanjutan TMMIN dalam mendorong ekspor industri otomotif nasional selama lebih dari tiga dekade.

Penghargaan diserahkan pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025), yang mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries.” TMMIN menjadi salah satu pelaku industri yang konsisten mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor sejak pengapalan perdana Kijang generasi ketiga ke Brunei Darussalam pada 1987. Tahun ini menandai kali ke-12 TMMIN menerima penghargaan Primaniyarta.

“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia, konsumen, jaringan penjualan, dan seluruh pemangku kepentingan yang mendukung industri otomotif nasional. Ini menjadi motivasi kami untuk terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan ekspor Indonesia,” ujar Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN.

Sepanjang Januari–September 2025, ekspor kendaraan utuh Toyota mencapai 218.162 unit, atau sekitar 57% dari total ekspor otomotif nasional yang tercatat 384.382 unit. Model primadona ekspor antara lain Kijang Innova (ICE & HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE & HEV). Dua line up elektrifikasi, Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV, menyumbang sekitar 7% dari total ekspor Toyota ke kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

Di TEI 2025, TMMIN menampilkan berbagai inovasi kendaraan dan komponen, termasuk Kijang Innova Zenix Hybrid Tear Down yang menunjukkan kandungan lokal dan rantai pasok tier 1–3, termasuk Industri Kecil & Menengah (IKM). Selain itu, ada Toyota Rangga yang dikonversi menjadi kendaraan logistik untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), menegaskan peran Toyota dalam inovasi ramah lingkungan dan kontribusi sosial.

“Industri otomotif Indonesia telah berkembang menjadi industri matang melalui perjalanan panjang sejak era 1970-an. Tingkat kandungan lokal kini lebih dari 80%, dan Indonesia tidak hanya menjadi basis produksi ICE, tetapi juga kendaraan elektrifikasi berdaya saing global.” tambah Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN.