Selain Indonesia, BYD Juga Ambisi Lirik Negara Ini untuk Bangun Pabrik Baru

MOTORESTO.ID,BEIJING--Selain Indonesia, tampaknya BYD memiliki tekad kuat untuk memperbesar bisnisnya di Eropa. tekad tersebut dicanangkan ditengah hubungan dagang yang kurang harmonis dengan sejumlah negara di benua Biru tersebut.
Hasrat itu tampak dari rencana BYD membuka pabrik perakitan di Hongaria, Turki dan Spanyol. Bahkan negara Matador itu akan menjadi pabrik utama untuk memproduksi kendaraan listrik. Dipilihnya Spanyol sebagai pabrik ketiga menurut Manajer BYD untuk Spanyol dan Portugal, Alberto De Aza kepada Reuters bulan lalu, lantaran infrastruktur industrinya dan listrik yang murah.
Pihak BYD sendiri sebelumnya pada Maret lalu telah melihat potensi pabrik di negara lain termasuk Jerman. Namun, hal itu menjadi perdebatan secara internal karena biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi. Hingga kini belum ada keputusan akhir terkait recana tersebut. Diperkirakan keputusan akan diambil sebelum akhir tahun karena perlu disetujui regulator Tiongkok.
Penjualan Melonjak 280 Persen
Penjualan BYD di Eropa dikabarkan meroket 280 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Kenaikan itu menyudul keputusan perusahaan menjual mobil bertenaga plug in hybrid dan listrik. BYD telah merombak operasinya di Eropa dengan mempekerjakan lebih banyak manajer dan menambah dealer untuk mendorong penjualan.
Hubungan diplomatik dan bisnis antara Spanyol dan China menghangat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Spanyol abstain dalam pemungutan suara Uni Eropa mengenai tarif kendaraan listrik asal China.
Pemerintah negeri Tirai Bambu diam diam meminta para produsen mobil untuk menghentikan investasi di sejumlah negara Eropa yang mendukung tarif kendaraan listrik tersebut. Jerman juga telah memberikan suara menentang kebijakan tarif tersebut.
BYD bermaksud memproduksi semua kendaraan listrik yang dijual di Eropa secara lokal dalam waktu tiga tahun ke depan. langkah ini sebalai solusi yang akan membantunya menghindari tarif kendaraan listri Uni Eropa tersebut. Menurut rencana pabrik di Turki akan dibuka tahun depan dan di Hongaria sedang dalam proses pembangunan.