Pemerintah Cina Perketat Standar Mobil Hybrid, Begini Detailnya

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina memperketat standar kendaraan energi baru (NEV) yang memenuhi syarat insentif pajak pembelian mulai 2026.
Dikutip dari Carnewschina, Tiga departemen pemerintah, yaitu Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan, dan Administrasi Perpajakan Negara, merilis persyaratan teknis baru pada 9 Oktober 2025, yang menekankan kendaraan hibrida plug-in dengan jarak tempuh listrik minimal 100 km.
“Penyesuaian ini sejalan dengan peningkatan pesat dalam jangkauan dan teknologi kendaraan energi terbarukan (NEV) jarak jauh, memastikan kebijakan selaras dengan kemajuan teknologi,” ujar Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok, kepada media NBD.
“Dengan menaikkan ambang batas teknis, pemerintah mendorong produsen meningkatkan riset dan pengembangan, menghapus produk usang, dan fokus pada pengembangan berkualitas tinggi dibanding sekadar memperluas skala.”
Kebijakan baru menetapkan standar efisiensi lebih ketat. Untuk kendaraan listrik murni, konsumsi energi harus hemat sesuai standar GB 36980.1-2025, sekitar 11% lebih ketat dibanding sebelumnya, sementara mobil penumpang di atas 3.500 kg mengikuti standar untuk kendaraan 3.500 kg.
Sedangkan untuk kendaraan hibrida plug-in, jarak tempuh listrik meningkat dari 43 km menjadi minimal 100 km, konsumsi bahan bakar maksimal 70% dari standar untuk mobil di bawah 2.510 kg dan 75% untuk mobil 2.510 kg ke atas, serta konsumsi energi listrik tidak boleh melebihi 140–145% dari batas standar, tergantung bobot kendaraan.
Persyaratan baru mulai berlaku 1 Januari 2026. Kendaraan yang sudah terdaftar dalam katalog pembebasan pajak sebelum 31 Desember 2025 dan memenuhi standar teknis baru akan otomatis dimasukkan ke katalog 2026.
Sebaliknya, kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan akan dihapus. Produsen yang ingin menambahkan model baru ke katalog 2026 harus mengajukan aplikasi paling lambat 12 Desember 2025.
Dampak pasar diperkirakan signifikan, karena sekitar 40% kendaraan plug-in hybrid saat ini memiliki jangkauan listrik di bawah 100 km.
Hal ini mendorong produsen melakukan penjualan akhir tahun untuk membersihkan inventaris model yang segera tidak memenuhi syarat. Beberapa model premium di Tiongkok berisiko kehilangan insentif pajak pembelian.