MOTORESTO.ID, JAKARTA - Siapa di sini yang belum kenal Cumi Darat? Itu lho, mobil SUV atau MPV yang "narik" galak hingga ngebul di jalanan. Selamat datang di dunia Diesel Culture Indonesia, Sebuah subkultur otomotif yang tumbuh dari kebutuhan, lalu jadi gaya hidup.

Mobil Rakyat, Mesin Bandel, Diesel Culture

Mesin diesel dulunya identik dengan mobil keluarga dan niaga yang bertenaga, irit, kuat, dan tahan banting. Toyota Kijang (dan Innova) Diesel, Isuzu Panther, sampai Mitsubishi L300 jadi tulang punggung mobilitas masyarakat Indonesia. Namun siapa sangka, karakter mesin diesel yang "nendang" menjadi daya tarik.

Berbeda dari mesin bensin yang galak di RPM tinggi, mesin diesel justru unjuk taringnya di torsi putaran rendah. Inilah yang bikin banyak pemilik diesel kepincut dan berujung ke modifikasi performa, mulai dari remap ECU, pasang/upgrade turbo, sampai swap engine!

Selain biar makin "narik" dan performanya semakin terdongkrak, secara tidak langsung modifikasi ini sangat masuk buat gaya, ditambah modifikasi body kit, velg/ban, sampai lampu custom sudah menjadi satu paket.

Cinta Off-Road, Sempat Kontroversi

Di sisi lain, komunitas off-road dan overlander Indonesia banyak memilih mesin diesel karena ketangguhannya di medan berat. Mobil-mobil seperti Toyota Land Cruiser, Pajero, Fortuner, atau Hilux jadi andalan.

Dan modifikasinya pun khas, seperti snorkel, roof rack, ban AT, sistem kelistrikan camping, hingga penyesuaian suspensi. Meski mobil diesel digemari dan menjadi kanvas modifikasi, banyak yang kontra karena asap hitamnya, tren diesel ngebul sempat populer.

Namun tren ini mulai berkurang karena kesadaran lingkungan, namun warisannya tetap kuat di komunitas yang sangat aktif di Indonesia, bahkan di negara tetangga.

Nostalgia & Pride

Bagi banyak orang, mobil diesel adalah kenangan masa kecil yang melekat, duduk di bangku belakang atau depa Panther atau Kijang Diesel saat mudik. Di Indonesia, diesel bukan sekadar mesin, melainkan bagian dari memori dan budaya otomotif. Diesel Car Culture hidup, bangga, dan abadi.