Bicara Soal Pabrik, VinFast Pastikan Pabrik Subang Mulai Produksi Akhir 2025

MOTORESTO.ID, JAKARTA – VinFast Indonesia memastikan pembangunan pabrik perakitan mobil listrik di kawasan industri Subang, Jawa Barat, berjalan sesuai rencana. Fasilitas produksi yang berdiri di atas lahan seluas 120 hektar itu ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025.
Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengungkapkan bahwa progres pembangunan pabrik on track dan siap melakukan uji coba produksi (trial production) pada akhir Desember 2025, sebelum masuk tahap produksi massal pada kuartal I tahun depan.
“Untuk pabrik di Subang, progresnya on track. Trial produksi dijadwalkan pada akhir Desember tahun ini, sementara produksi massal akan dimulai kuartal I tahun depan. Model pertama yang akan dirakit adalah VF3. Model lainnya sedang didiskusikan untuk dirakit setelah VF3,” ujarnya.
VinFast menegaskan bahwa seluruh kendaraan listrik yang diproduksi lokal akan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen, agar tetap bisa memanfaatkan insentif pemerintah sesuai regulasi.
Investasi Besar di Indonesia
Produsen otomotif asal Vietnam ini sebelumnya mengumumkan komitmennya untuk menginvestasikan sekitar Rp 3,2 triliun dalam pembangunan pabrik di Subang. Groundbreaking dilakukan pada Juli 2024, menandai langkah serius VinFast memperluas pasar di Asia Tenggara.
Selain memproduksi kendaraan, VinFast juga berkomitmen membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk jaringan pengisian daya dan layanan purna jual, agar adopsi mobil listrik bisa berjalan lebih cepat.
VinFast menempatkan VF3 sebagai model tulang punggung (backbone) di kawasan Asia, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Segmen entry-level dinilai masih menjadi pasar terbesar, terutama bagi konsumen perkotaan yang mencari kendaraan praktis dengan harga terjangkau.
“Segmen entry-level masih menjadi pasar terbesar. VF3 akan tetap menjadi backbone baik di Indonesia maupun regional,” jelas Kariyanto.
VinFast optimistis terhadap masa depan kendaraan listrik di Indonesia. Menurut data Gaikindo, total volume industri otomotif turun 10 persen pada tahun ini. Namun, penjualan mobil listrik justru melonjak 121 persen secara year-on-year.
“Ini bukti nyata bahwa minat terhadap kendaraan listrik terus tumbuh, dan kami melihatnya sebagai peluang besar,” kata Kariyanto.