Cegah Mobil Listrik Agar Tidak Mudah Terbakar, Begini Caranya

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Dalam beberapa bulan terakhir kasus kebakaran kendaraan listrik terjadi di beberapa negara. Di Indonesia sejumlah kendaraan listrik juga ludes dilalap di jago merah tanpa bisa diselamatkan. Sebagai kendaraan yang sarat dengan teknologi canggih, penanganan kendaraan listrik membutuhkan ekstra perhatian bagi penggunanya agar musibah serupa tidak terulang lagi.
Biasanya tiap pabrikan telah melengkapi buku petunjuk yang wajib dipelajari konsumen saat membeli kendaraan listrik dalam keadaan baru. Lalu apa yang wajib dilakukan pemilik kendaraan listrik agar mobil kesayangannya tetap aman, berikut sejumlah tips merawat mobil listrik yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Periksa sistem kelistrikan secara berkala.
Pemeriksaan berkala sistem kelistrikan akan mengurangi risiko terjadinya konsleting listrik. Seperti kabel yang terkelupas, konektor, kebocoran atau karat guna memastikan tidak ada yang rusak karena usia atau pemakaian. Terutama bagi kendaraan yang dipakai secara operasional setiap hari yang beresiko tinggi mudah rusak. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di bengkel resmi oleh tenaga ahli yang tersertifikasi sesuai dengan waktu yang direkomendasikan pabrik.
2. Parkir di tempat teduh
Sebisa mungkin parkirkan kendaraan di tempat teduh guna menghindari paparan sinar matahari langsung dan dengan sirkulasi udara yang baik. Agar kondisi baterai tetap prima hindari penyimpanan kendaraan listrik di wilayah bersuhu terlalu rendah atau tinggi dalam waktu lama.
3. Hindari benturan keras atau tabrakan.
Baterai mobil listrik umumnya berada dibagian tengah bawah kendaraan. Ukurannya yang cukup besar membuat kendaraan listrik lebih stabil saat melaju. Namun, posisi tersebut cukup beresiko, terutama saat kendaraan digunakan melewati jalan yang tidak rata atau terlibat benturan keras atau tabrakan hingga membuat baterai rusak dan memicu arus pendek.
Sama dengan sistem kelistrikan, baterai juga membutuhkan perawatan berkala di bengkel resmi sesuai jadwal yang ditetapkan pabrik. Pihak pabrik umumnya memberikan jaminan garansi baterai kendaraan listrik hingga waktu yang telah ditetapkan. Pemilik wajib mematuhi aturan yang ditetapkan agar garansi tetap berlaku termasuk memeriksakan kendaraan secara berkala di bengkel resmi. Hal ini terkait dengan nilai jual kembali kendaraan listrik yang dimiliki.
4. Jangan mengisi daya terlalu lama.
Mengisi daya listrik terlalu lama akan mempengaruhi usia baterai untuk jangka lama. Setelah baterai terisi penuh segera lepas kabel pengisi daya untuk mencegah panas berlebih.
5. Isi daya dengan charger rekomendasi pabrik.
Hindari mengisi daya dengan menggunakan perlengkapan charger bukan asli dari pabrik (bawaan asli kendaraan) atau rekomendasi dari pabrik karena dikhawatirkan akan mempengaruhi sistem kelistrikan.
6. Hindari modifikasi yang berlebih.
Modifikasi yang dilakukan pemilik kendaraan secara berlebihan dapat mengganggu sistem kelistrikan pada kendaraan. Apalagi bila tidak dilakukan teknisi terlatih atau melanggar ketentuan dari yang ditetapkan pabrikan dapat beresiko terjadinya konsleting listrik yang memicu terjadinya kebakaran.