Home > Bisnis

Akio Toyoda: Mobil Listrik Tak Selalu Ramah Lingkungan

Mobil listrik tidak selalu ramah lingkungan jika proses produksinya masih bergantung pada sumber energi kotor.
Dok. Toyota Global
Dok. Toyota Global

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, kembali menegaskan pendekatan realistis perusahaannya dalam menghadapi isu lingkungan, terutama menyangkut mobil listrik. Dalam wawancara dengan Automotive News, ia menyebut bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) tak selalu menjadi solusi paling ramah lingkungan—terutama jika proses produksinya masih bergantung pada sumber energi kotor.

"Ketika istilah netralitas karbon menjadi populer, kami sebagai perusahaan mengatakan bahwa musuh utama kami adalah karbon," ujar Toyoda.

"Kami harus fokus pada apa yang dapat kami lakukan segera untuk mengurangi karbon dioksida. Itulah dasar keputusan kami. Keputusan ini tidak berubah dan tidak akan pernah berubah."

Dok. TAM
Dok. TAM

Toyota sendiri mengusung strategi Multi-Pathway, yakni menyediakan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid, plug-in hybrid, hidrogen, dan BEV. Strategi ini didasari pada efisiensi pengurangan karbon yang realistis, mengingat tantangan infrastruktur dan sumber energi di berbagai negara berbeda-beda.

Toyoda juga membandingkan dampak antara kendaraan hybrid dan BEV. “Kami telah menjual sekitar 27 juta kendaraan hybrid di seluruh dunia. Kendaraan hybrid tersebut memiliki dampak yang sama dengan 9 juta BEV di jalan raya,” jelasnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa produksi massal BEV di Jepang justru berpotensi meningkatkan emisi karbon.

“Jika kami membuat 9 juta BEV di Jepang, hal itu justru akan meningkatkan emisi karbon, bukan menguranginya. Itu karena Jepang bergantung pada pembangkit listrik energi termal untuk memproduksi listrik.”

× Image