MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Di tengah meningkatnya kebutuhan akan kendaraan praktis dan hemat biaya, pasar mobil bekas terus menjadi pilihan yang menarik. Salah satu model yang tetap konsisten diburu hingga saat ini adalah Suzuki Karimun, mobil mungil legendaris yang terkenal murah, irit, dan mudah dirawat.

Suzuki Karimun, yang mulai dipasarkan di Indonesia sejak akhir 1990-an, dipercaya banyak orang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian, terutama di kawasan perkotaan. Konsumsi bahan bakarnya pun sangat efisien, berkisar di angka 12–15 km/liter, tergantung pada kondisi pemakaian.

Dari segi performa, mobil ini mengandalkan mesin kecil G10A 4-silinder 993 cc, yang mampu menghasilkan tenaga 56 PS pada 6.500 rpm dan torsi maksimum 75 Nm pada 3.500 rpm. Tersedia pula dua pilihan sistem bahan bakar, yakni karburator untuk model awal dan injeksi elektronik untuk model facelift.

Dimensi bodi Karimun yang ringkas panjang 3.405 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.645 mm, menjadikannya sangat lincah untuk bermanuver di jalanan sempit atau parkir di area terbatas. Selain itu, kabinnya tergolong lega untuk ukuran city car, dengan bangku belakang yang dapat dilipat untuk memperluas ruang bagasi.

Menariknya, seiring berkembangnya tren “Kalcer”, Suzuki Karimun juga semakin banyak dilirik sebagai basis modifikasi. Gaya yang paling populer meliputi:

• JDM Look, dengan penggunaan velg kecil lebar seperti SSR, Work, atau Enkei ring 13-15 inci, ban stretch, lips bumper, side skirt, ducktail kecil, lampu kristal, hingga cat two-tone ala mobil Jepang.
• Daily Driven Style, dengan ubahan sederhana seperti velg OEM aftermarket, lampu LED, upgrade audio, serta interior bergaya clean dan minimalis.

Tak hanya harga beli yang kompetitif, biaya servis berkala yang murah serta ketersediaan suku cadang yang melimpah juga memperkuat daya tarik Karimun. Bahkan, mobil ini sempat populer sebagai armada taksi dan kendaraan usaha kecil.