MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Nissan kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru mengungkapkan bahwa pabrikan mobil Jepang ini tengah mempertimbangkan investasi dari Honda serta beberapa perusahaan lain, termasuk Mitsubishi dan Foxconn. Langkah ini dilakukan menyusul kondisi finansial Nissan yang semakin mengkhawatirkan.

Sebelumnya, merger antara Honda dan Nissan telah gagal karena Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya. Namun, laporan terbaru dari Carscoops menunjukkan bahwa Nissan masih membuka peluang kerja sama dengan Honda setelah negosiasi awal kandas pada Februari lalu.

Menurut laporan Nikkei Business, jika Nissan menerima investasi dari Honda, posisi CEO Makoto Uchida bisa berada dalam bahaya. Komite nominasi Nissan dijadwalkan bertemu pada 6 Maret untuk membahas langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan mengganti Uchida dengan kepala keuangan Nissan saat ini, Jeremy Papin. Jika itu terjadi, Papin kemungkinan akan memimpin negosiasi baru dengan Honda.

Uchida sendiri sebelumnya menyatakan bahwa Nissan sulit bertahan tanpa mitra strategis. “Dalam situasi saat ini, sulit bagi Nissan untuk bersaing sendirian, jadi kami berdiskusi serius tentang proposal Honda,” ujarnya.

Selain Honda, Foxconn juga dikabarkan tertarik mengakuisisi Nissan. Minat perusahaan asal Taiwan itu bahkan disebut sebagai alasan utama pemerintah Jepang mendesak Honda untuk menjalin kemitraan dengan Nissan, guna memastikan pabrikan tersebut tetap berada di bawah kendali Jepang.

Bloomberg melaporkan bahwa Uchida berusaha menstabilkan bisnis Nissan sebelum meninggalkan jabatannya. Namun, tantangan besar dihadapinya setelah Nissan mengumumkan potensi kerugian bersih sebesar $536 juta untuk tahun fiskal yang berakhir Maret ini. Padahal, sebelumnya perusahaan memproyeksikan laba bersih mencapai $2,5 miliar pada Mei 2024.

Kini, keputusan ada di tangan Nissan. Apakah mereka akan menerima investasi Honda dan mengganti CEO demi bertahan di industri otomotif yang semakin kompetitif? Kita tunggu perkembangannya.