Bicara Soal Nasib Suzuki APV dan New Carry Begini Kata PT SIS

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Saat berkunjung ke both Suzuki di pameran Indonesia Inertantional Motor Show (IIMS) 2025, tentunya pandangan pengunjung akan tertuju pada produk primadona Suzuki yakni XL-7, All New Ertiga, Grand Vitara dan Suzuki Jimny. Namun, di panggung bagian belakang terparkir Suzuki APV warna putih metalik yang sempat berjaya di awal Tahun 2000an.
Pemilihan warna putih metalik juga membuat APV terkesan lebih anggun dan menarik perhatian pengunjung pameran. Tidak sedikit pengunjung pameran menyempatkan diri masuk dan duduk ke dalam kabin Suzuki APV. Entah sekedar membuat konten media sosial atau bernostalgia akan kenangan masa lalu naik Suzuki APV.
Hingga saat ini Suzuki APV masih terus diproduksi dan lebih banyak untuk memenuhi armada niaga (fleet). "APV masih memiliki tempat di hati konsumen, terutama di segmen fleet," kata Harold Donnel, 4W Marketing and Business Strategy Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Kamis (20/2).
Suzuki ingin membuktikan kepada publik kehadiran APV di IIMS tahun ini bahwa produk Suzuki masih lengkap. Terutama kendaraan niaga seperti Suzuki APV dan New Carry. Selama 8 tahun terakhir kendaraan yang mampu mengangkut 7-8 penumpang ini nyaris tidak mengalami perubahan signifikan. "Masukan dari sales dan konsumen mereka sudah nyaman dengan tampilan yang ada saat ini," kata Harold.
Bahkan saat pandemi Covid-19 lalu, penjualan APV dan Carry justru melonjak hingga berkali lipat karena meningkatnya kebutuhan akan ambulans dan kendaraan medis. Sejak 2020 hingga 2024, lebih dari 50 persen APV digunakan untuk kebutuhan kesehatan. Meski demikian, komposisi penjualan APV tidak lebih dari 1 persen dari total pasar yang ada.
Joshi Prasetya, Strategic Planning Dept Head, PT SIS juga menilai sampai kini belum ada rencana penyegaran tampilan APV meski peluang itu tetap ada. "Kemungkinan belum untuk tahun ini, tapi untuk refreshment akan selalu ada," katanya.
Apalagi saat ini peremajaan kendaraan penumpang lebih kepada penggunaan penggerak roda depan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menekan CO2. Karena itu kendaraan penggerak roda belakang perkembanganya tidak secepat roda depan.
Pasar Suzuki Carry Diatas 50 Persen
Saat ini, performa penjualan Carry masih on track sesuai harapan PT SIS. Kendaraan ini menjadi bagian penting dalam pergerakan roda ekonomi rakyat karena mayoritas digunakan untuk usaha.
Meskipun kondisi ekonomi tidak selalu sesuai harapan, kami tetap optimis penjualan Carry akan tetap stabil, sejalan dengan program pemerintah dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Terkait modifikasi, PT SIS masih menggandeng karoseri untuk memenuhi kebutuhan pasar, karena setiap permintaan biasanya bersifat spesifik dengan jumlah pemesanan yang bervariasi. Hal ini lebih efisien secara bisnis dibandingkan jika Suzuki mengembangkan semua modifikasi sendiri, yang bisa membuat harga kendaraan menjadi kurang kompetitif.
Market share Carry tahun 2024 masih di atas 50 persen. "Namun, seiring dengan rencana peluncuran produk baru di 2025, kami memprediksi akan terjadi sedikit kontraksi dalam kontribusi penjualan Carry," kata Harold.