Kiat Suzuki Sukses Mendulang Rupiah dari Persaingan Ketat Bisnis Fleet

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Bisnis fleet atau armada kendaraan kendaraan niaga menjadi primadona bagi sejumlah pabrikan dalam memasarkan produk mereka yang beragam. Target pasarnya sudah tentu perusahaan swasta ataupun pemerintah yang memiliki kebutuhan kendaraan operasional dalam jumlah besar.
Kebutuhan yang beragam tersebut juga membuat pabrikan seperti Suzuki menghadirkan kendaraan niaga yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Tentunya tidak menghilangkan karakternya sebagai kendaraan hemat BBM, andal, mudah perawatan dan suku cadang mudah diperoleh.
Karakter tersebut sudah tentu menjadi daya tarik bagi konsumen agar tidak kesulitan dalam mengoperasikan kendaraan tersebut. "Kami harus pandai memaintain konsumen fleet karena mereka tidak semuanya harus membeli armada sekarang," kata Aliftia Rizki Annisa, Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Karakter konsumen yang berbeda dengan retail perlu pendekatan yang berbeda. Seperti perlunya membangun jaringan atau hubungan baik dengan orang yang berada di dalam perusahaan yang dituju. "Beruntung brand Suzuki cukup bagus dan sudah dikenal sehingga enak untuk masuk ke komersial," kata wanita yang kerap disapa Ica ini.
Terbukti sepanjang tahun 2024, penjualan Fleet Suzuki hampir mencapai 15.000 unit. Angka tersebut berkontribusi 21 persen terhadap total Retail Sales Suzuki sepanjang tahun lalu.
Suzuki New Carry menyumbang pemasukan terbesar dengan porsi mencapai 46 persen, diikuti Suzuki APV sebesar 19 persen. Sementara itu, di segmen mobil penumpang, New XL7 memimpin dengan dominasi 15 persen, disusul All New Ertiga yang berkontribusi sebesar 13 persen.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kiat Suzuki yang membentuk tim Luxury berupa 12 orang account executive. Mereka bertugas menjalin hubungan dengan klien perusahaan yang selama ini telah bermitra dengan Suzuki. "Merawat hubungan tersebut menjadi hal penting agar bisnis lancar," katanya
Penjualan Fleet ini sangat diminati pelaku usaha dan pengusaha di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek yang menjadi kontributor utama dengan porsi 41 persen. Selain itu, permintaan juga tinggi di berbagai daerah lain seperti Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Jawa Tengah.
Selain itu perusahaan swasta, pemerintah hingga rental kendaraan secara berkala selalu membutuhkan unit operasional baru sebagai bentuk peremajaan. Seperti yang dilakukan BRI yang memesan 1000 unit kendaraan dan 500 diantaranya adalah Suzuki New Carry. "Mereka umumnya melakukan repeat buyer hingga 70 persen seperti yang dilakukan PLN, BRI atau perusahaan lain karena kebutuhan mereka yang luas hingga daerah," katanya.