Home > Gaya Hidup

Diduga Ada Perbudakan Pekerja, BYD Stop Pembangunan Pabrik di Brasil

Lebih dari 160 pekerja hidup dalam kondisi yang disebut menyerupai perbudakan
Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID, BRASIL -- Proyek pembangunan pabrik kendaraan listrik (EV) milik BYD, raksasa otomotif asal Tiongkok, di negara bagian Bahia, Brasil, resmi dihentikan sementara. Keputusan ini diambil oleh otoritas Brasil setelah ditemukan lebih dari 160 pekerja yang dipekerjakan dalam kondisi yang disebut menyerupai "perbudakan". Para pekerja, mayoritas warga negara Tiongkok, ditemukan dalam situasi yang melanggar hukum ketenagakerjaan Brasil.

Dikutip dari BBC, Kantor Kejaksaan Ketenagakerjaan Umum (MPT) Brasil melaporkan pekerja tersebut dipekerjakan oleh perusahaan konstruksi Jinjiang Construction Brazil. Mereka diduga bekerja selama jam kerja yang berlebihan hingga tujuh hari dalam seminggu, dengan kondisi hidup yang tidak manusiawi.

Beberapa pekerja dilaporkan tidur tanpa kasur dan berbagi satu kamar mandi untuk 31 orang. Selain itu, paspor mereka ditahan, dan gaji mereka tidak dibayarkan secara penuh, menimbulkan situasi yang tergolong "kerja paksa" menurut hukum Brasil.

“Kondisi di tempat tinggal para pekerja mengungkapkan gambaran yang sangat memprihatinkan,” ujar pihak MPT.

Tanggapan BYD

Dilansir dari laman Reuters, BYD menyatakan telah memutus hubungan dengan Jinjiang Construction Brazil. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk mematuhi seluruh peraturan hukum Brasil.

“Kami telah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap kondisi kerja para pekerja subkontraktor dan meminta perbaikan secara berkala,” ujar BYD dalam pernyataannya.

Perusahaan juga telah memindahkan para pekerja yang terdampak ke hotel untuk sementara waktu.

Pabrik yang direncanakan akan mulai beroperasi pada Maret 2025 ini merupakan langkah strategis BYD untuk memperluas pasar di luar Asia. Sebelumnya, BYD telah menginvestasikan 3 miliar reais (sekitar Rp7,4 triliun) untuk mendukung pembangunan pabrik EV di Brasil. Brasil sendiri merupakan pasar luar negeri terbesar BYD, dengan operasional pertamanya dimulai di São Paulo pada tahun 2015.

Kasus ini menjadi sorotan global mengingat BYD adalah salah satu produsen EV terbesar dunia. Perusahaan ini bahkan melampaui penjualan Tesla dalam kuartal terakhir 2023, menempatkan dirinya sebagai pemain utama dalam pasar kendaraan listrik.

× Image