Begini Rasanya Mengendarai Baic BJ40, SUV Gagah Mirip Jeep Wrangler
MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Baic Indonesia, di bawah naungan JIO Distribusi Indonesia (JDI), baru saja meluncurkan dua SUV terbarunya, Baic BJ40 dan Baic X-55 II. Kedua model ini merupakan produk impor CBU dari China yang diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran merek Baic di Indonesia beberapa bulan lalu.
Baic, singkatan dari Beijing Automotive Industry Company, menawarkan BJ40 dengan harga Rp 783.000.000 OTR Jakarta. Dengan harga tersebut, BJ40 bersaing ketat dengan SUV ladder frame lainnya seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, dan Hyundai Palisade, namun tetap lebih terjangkau dibandingkan Jeep Wrangler.
Motoresto.id berkesempatan menjajal langsung Baic BJ40 selama empat hari, menguji kemampuan SUV 4x4 ini di berbagai kondisi jalan, mulai dari aspal hingga medan off-road. BJ40 hadir dengan konfigurasi lima pintu dan kapasitas lima penumpang. Varian yang tersedia di Indonesia adalah long wheelbase, tanpa opsi short wheelbase.
Baic BJ40 dibekali mesin 2,0-liter turbocharged DOHC 4-silinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 221 hp dan torsi 380 Nm. Transmisi otomatis 8-speed dari ZF Friedrichshafen menjadi penyalur daya ke roda, didukung oleh sistem penggerak empat roda yang dilengkapi dengan Electronic Transfer Case dan Rear Differential Lock dari Borg-Warner Jerman.
Soal konsumsi bahan bakar, BJ40 dengan bensin RON 92 tercatat memiliki rasio 1:5, yang berarti hanya mampu menempuh sekitar 5 km per liter. Hal ini sesuai dengan karakteristik mobil off-road yang berbobot berat.
Dari segi desain, BJ40 terlihat sangat mirip dengan Jeep Wrangler Rubicon. Hal ini dapat dimaklumi mengingat Baic pernah memiliki kerja sama dengan Jeep di Cina. Desain BJ40 yang kokoh dan mengotak mengingatkan pada Jeep Wrangler Unlimited, dengan beberapa sentuhan modern seperti lampu LED yang berbentuk mengotak.
Dimensi BJ40 sedikit lebih kecil dibandingkan Wrangler Unlimited, namun tetap tampil gagah dengan ground clearance 210 mm, serta kemampuan off-road yang mumpuni dengan approach angle sebesar 37 derajat, departure angle 31 derajat, dan ramp angle 23 derajat.
Suspensi BJ40 menggunakan Coil Spring dan MacPherson Independent di depan serta Coil Spring dengan Multilink Independent di belakang. Bantingan terasa lembut, meski body roll masih terasa signifikan mengingat tinggi mobil ini. Namun saat melewati jalan rusak dengan kecepatan 30 km/jam, kenyamanan dalam kabin tetap terjaga.
Masuk ke bagian interior, BJ40 menawarkan kenyamanan khas Mercedes-Benz dengan posisi duduk tinggi dan tegak yang memudahkan pemantauan area sekitar. Namun, ruang kabin terasa kurang lapang, terutama karena dek lantai yang tinggi, membuat akses ke kursi depan dan belakang sedikit menantang.
Desain dasbor yang modern lebih mengarah pada sedan mewah dibandingkan dengan SUV off-roader. Sayangnya, fitur entertainment menjadi salah satu kelemahan BJ40. Sistem audio belum mendukung Apple CarPlay dan Android Auto, dan kualitas suara speaker dirasa kurang optimal.