Home > Bisnis

Serikat Pekerja Hyundai Siap Mogok, Ancam Ganggu Produksi

Serikat Pekerja Hyundai Ancam Mogok, Tuntut Kenaikan Gaji dan Usia Pensiun.
Dok. The Economic Times
Dok. The Economic Times

MOTORESTO.ID, SEOUL --Serikat pekerja Hyundai Motor Korea Selatan mengumumkan bahwa sebagian besar anggotanya, sekitar 88,93%, mendukung rencana mogok kerja sebagai respons terhadap kegagalan dalam pembicaraan dengan manajemen mengenai tuntutan kenaikan gaji dan perpanjangan usia pensiun. Dengan sekitar 44.000 anggota, serikat pekerja ini merupakan salah satu yang terbesar di negara tersebut.

Tuntutan serikat pekerja mencakup kenaikan gaji pokok bulanan minimal sebesar 184.900 won (sekitar Rp 2,2 Juta) serta gaji kinerja setara dengan 30% dari laba bersih Hyundai pada tahun 2022.

Selain itu, mereka meminta peningkatan usia pensiun dari 60 tahun menjadi 64 tahun. Pemerintah juga turut campur dalam masalah ini dengan mendesak untuk peningkatan usia pensiun, mengingat meningkatnya harapan hidup di Korea Selatan dan kelemahan sistem jaminan sosial seperti dana pensiun yang rendah.

Dikutip dari Reuters, serikat pekerja Hyundai pernah mengadakan pemogokan selama empat jam pada bulan Juli untuk mendukung pemogokan umum, aksi kali ini terfokus pada tuntutan spesifik terkait upah dan pensiun.

Para analis industri memperkirakan bahwa serikat pekerja akan cenderung menghindari aksi mogok yang panjang, mengingat dampak negatif yang mungkin terjadi terhadap operasional perusahaan dan industri otomotif, yang menjadi salah satu sektor utama dalam perekonomian Korea Selatan.

Kim Jinwoo, seorang analis di Korea Investment & Securities, menyatakan bahwa meskipun kemungkinan pemogokan tidak akan berlangsung lama, dampaknya bisa signifikan jika berlangsung lebih dari tiga hari.

“Kami memperkirakan pemogokan ini tidak akan berlangsung terlalu lama bahkan jika serikat pekerja memang melakukan pemogokan. Namun, jika pemogokan berlangsung lebih dari tiga hari, yang dapat dianggap sebagai sekitar 10% dari produksi bulanan Hyundai, hal ini dapat mengganggu operasional Hyundai. ," jelasnya.

× Image