Elon Musk Tentang Tarif AS Terhadap Kendaraan Listrik Cina
MOTORESTO.ID, PARIS -- Elon Musk, pendiri Tesla dan CEO SpaceX, menyatakan kepada para investor teknologi di Paris bahwa ia menentang tarif AS terhadap kendaraan listrik (EV) Tiongkok. Ini merupakan perubahan sikap dari pernyataan sebelumnya pada bulan Januari, di mana ia memperingatkan bahwa hambatan perdagangan diperlukan untuk mencegah Tiongkok mendominasi pasar mobil dunia.
Dikutip dari Reuters, Dalam konferensi Viva Technology di Paris, Musk menyampaikan ketidaksukaannya terhadap tindakan yang mendistorsi pasar.
"Baik Tesla maupun saya tidak meminta tarif ini, malah saya terkejut ketika diumumkan. Hal-hal yang menghambat kebebasan bertukar atau mendistorsi pasar adalah hal yang tidak baik," kata Musk melalui tautan video.
Pada bulan ini, Presiden AS Joe Biden memperkenalkan tarif baru pada sejumlah impor dari Tiongkok, termasuk kendaraan listrik, sebagai upaya untuk mendukung manufaktur dalam negeri. Pemerintahan Biden telah mempertahankan sejumlah tarif yang diperkenalkan oleh mantan Presiden Donald Trump, sambil meningkatkan tarif lainnya, termasuk menaikkan tarif kendaraan listrik empat kali lipat menjadi lebih dari 100%. Gedung Putih mengatakan langkah-langkah baru ini berdampak pada barang-barang impor Tiongkok senilai $18 miliar.
Musk menegaskan bahwa Tesla mampu bersaing dengan baik di pasar Tiongkok tanpa adanya tarif dan dukungan khusus.
"Tesla bersaing cukup baik di pasar Tiongkok tanpa tarif dan tanpa dukungan diferensial. Saya mendukung tidak adanya tarif," kata Musk.
Pada bulan Januari lalu, Musk memperingatkan bahwa produsen mobil Tiongkok bisa "menghancurkan" pesaing global jika tidak ada hambatan perdagangan yang diterapkan.
Selain Musk, konferensi tahunan VivaTech juga dihadiri oleh eksekutif teknologi dan tokoh politik terkemuka seperti mantan CEO Google, Eric Schmidt, dan mantan utusan iklim AS, John Kerry. Linda Yaccarino, CEO platform media sosial X yang dimiliki oleh Musk, juga dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam diskusi panel tentang masa depan konten pada hari Jumat.
Dalam laporan dampak terbarunya pada hari Kamis, Tesla tidak lagi menyebutkan tujuan utama untuk menghasilkan 20 juta kendaraan per tahun pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan adanya penyesuaian strategi dan mungkin mempertimbangkan dinamika pasar yang berubah.