IMD: Tesla Mobil Paling Inovatif, Peringkat Toyota Jatuh, Bagaimana Merek China?
MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Persaingan industri mobil listrik global kian ketat. Terutama setelah hadirnya Tesla dan sejumlah merek papan atas dari China. Kehadiran mereka telah menguncang singgasana produksi kendaraan yang selama ini didominasi produk Jepang, Eropa dan AS.
Hasil survei Future Readiness Indicator (FRI/ Indikator Kesiapan Masa Depan) 2024 yang dirilis oleh The International Institute of Management and Development (IMD) menyebutkan pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc. masih memegang takhta perusahaan otomotif paling inovatif.
Posisi Tesla diikuti BYD Co. Ltd. asal China di posisi kedua, diikuti oleh Volkswagen AG asal Jerman di tempat ketiga, Stellantis NV asal Belanda di urutan keempat, dan Hyundai Motor Co. Ltd asal Korea Selatan di peringkat lima. Indikator tahunan FRI 2024 mengukur ketahanan masa depan dari 24 perusahaan otomotif dunia.
Tesla berhasil mempertahankan posisinya di peringkat teratas dengan skor 100 pada 2023 dan 2024. Namun, perusahaan ini mesti waspada lantaran para pesaingnya terus merapatkan posisi.
Sebagai contoh raksasa EV asal China, BYD terus meningkatkan skor daya saing mereka dari 74,7 di 2023 menjadi 78,20 tahun ini. BYD dan produsen kendaraan listrik China lainnya belakangan gencar melakukan ekspor ke sejumlah pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Ditambah lagi pada Q3 2023, untuk pertama kalinya penjualan BYD sempat melampaui Tesla. Meski akhirnya penjualan kendaraan listrik Tesla kembali unggul pada Q1 2024. Hal ini menunjukkan dominasi Tesla terancam.
"Temuan yang paling mengejutkan adalah bagaimana supremasi Tesla di industri mobil listrik sangat cepat terbalap. Tesla memang masih nomor satu, tapi selisih skor dengan peringkat di bawahnya semakin menipis," tutur Howard Yu, Direktur IMD Center for Future Readiness dalam keterangan resminya, Kamis (22/5).
Sedangkan Toyota yang menjadi produsen otomotif terbesar di dunia, menurut hasil survey ini harus puas berada di posisi 11. Posisi itu lebih buruk dari survey sebelumnya yang dilakukan tahun 2023 yang menempati posisi 10.
Padahal Toyota pernah menempati peringkat kedua pada 2022. "Mengapa peringkat Toyota jatuh, bukan karena mereka tidak membuat persiapan untuk kendaraan listrik, tapi inovasi mereka tidak bergerak secepat kompetitor asal China," kata Howard Yu.