Ingin Menjadi Produsen Mobil Listrik Terdepan, BYD Bangun Pabrik Perakitan Kedua
MOTORESTO.ID,LONDON--Produsen mobil China BYD sedang mempertimbangkan membangun pabrik perakitan kedua di Eropa pada tahun 2025. Itu tiddak terlepas dari ambisi BYD yang ingin menjadi produsen mobil listrik terkemuka di Eropa 2030 mendatang.
“Kami yakin bahwa kami dapat berada dalam posisi terdepan pada tahun 2030,” kata, direktur pelaksana Eropa Michael Shu pada konferensi Future of the Car, Kamis (8/5) seperti dikutip Reuters.
BYD mengatakan pada bulan Desember lalu mereka akan membangun pabrik kendaraan listrik di Hongaria dan menjadi produsen mobil China pertama yang memiliki basis produksi di Eropa.
Hongaria di bawah kepemimpinan Perdana Menteri sayap kanan Viktor Orban telah menjadi mitra perdagangan dan investasi yang penting bagi China, berbeda dengan beberapa negara Uni Eropa lainnya. Hubungan politik yang hangat telah berubah menjadi investasi ketika pembuat baterai dan kendaraan listrik Tiongkok mulai melakukan produksi di Hongaria.
Risiko keamanan di AS
BYD, raksasa kendaraan listrik Tiongkok yang didukung Berkshire Hathaway dari Warren Buffett, memiliki ambisi global—memperluas kehadirannya di negara seperti Jepang, Thailand dan Meksiko untuk menjual kendaraan listriknya yang sangat terjangkau di seluruh dunia. Namun ada satu pasar yang jelas-jelas tidak ada yakni Amerika Serikat.
CEO BYD Americas Stella Li menyebut pasar kendaraan listrik AS berada dalam “tahap yang sangat membingungkan” karena melambatnya adopsi konsumen. “Penetrasi EV di AS justru menurun,” katanya seperti dikutip MSN.Com.
Berbicara di Konferensi Global Milken Institute dalam sesi yang dimoderatori Diane Brady dari Fortune, Li menegaskan kembali raksasa kendaraan listrik China tersebut “tidak memiliki rencana untuk menjual di AS,” menyusul komentar serupa yang dibuat pada bulan Februari.
Washington tampaknya sedang berusaha mengeluarkan China dari rantai pasokan kendaraan listrik, dengan undang-undang baru-baru ini yang menolak kredit pajak untuk kendaraan yang menggunakan komponen asal China seperti baterai. Pada hari Senin, Li mengatakan geopolitik memiliki “dampak besar” pada BYD. “AS menjadi pasar yang sangat protektif,” katanya.
Pada bulan Maret, Presiden Joe Biden memperingatkan mobil Tiongkok dapat menimbulkan risiko keamanan nasional. Perangkat lunak di dalam mobil dapat mengumpulkan data tentang lingkungan sekitar dan mengirimkannya kembali ke Beijing.