Awas, Jangan Sembarangan Menderek Mobil Listrik yang Mogok, Begini Caranya
MOTORESTO.ID, JAKARTA--Hadirnya mobil listrik di Tanah Air menjadi angin segar bagi konsumen yang ingin memiliki kendaraan ramah lingkungan dan efisien. Namun, ada baiknya pemilik mobil listrik mengetahui bagaimana perawatan dan penanganan mobil listriknya saat mengalami masalah di jalan raya. Hal ini perlu dipahami agar tidak terjadi salah penanganan oleh petugas di jalan raya sehingga berakibat fatal bagi kendaraan listrik yang bermasalah di jalan raya.
“Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati," kata Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1).
Hal pertama yang harus diperhatikan pengguna kendaraan listrik apabila mengalami mogok di tengah perjalanan adalah harus tenang. Pastikan semua penumpang dalam kondisi baik dan kendaraan diusahakan bisa di posisi yang aman. Kemudian apabila ingin mendereknya, pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah kerusakan lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin bengkak.
PT Sokonindo Automobile telah memperkenalkan DFSK Gelora E untuk kebutuhan niaga dan Seres E1 bagi penumpang di dalam kota. Sistem penggerak yang berbeda antara kendaraan listrik dengan kendaraan internal combustion engine membuat penggunaan, perawatan, hingga penangannya di kondisi darurat berbeda.
Gunakan derek flatbed
Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik yang sudah terlatih.
Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek. Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.
Model DFSK Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang dengan dukungan transmisi otomatis. Jika kendaraan yang dihargai mulai dari Rp 189 juta (on the road DKI Jakarta) ini mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.
Kemudian Seres E1 bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya. Para insinyur memberikan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 Meter. Setelah sampai di atas flatbed, transmisi bisa dipindah ke posisi parking dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.