MOTORESTO.ID,BOGOR-- Produk teknologi ramah lingkungan yang bercampur dengan gaya hidup modern masyarakat perkotaan menjadi fokus perhatian pabrikan global. Di Indonesia juga tidak jauh berbeda, kebutuhan kendaraan yang efisien, handal dan teknologi ramah lingkungan tampak pada produk MPV maupun SUV yang kini menjadi primadona penjualan kendaraan di Tanah Air.

Tak mengherankan bila banyak pabrikan bersaing menawarkan kedua jenis kendaraan penumpang tersebut. "Bicara Suzuki akan identik dengan SUV, itu terlihat dari Suzuki Escudo, Grand Vitara, XL 7 Hybrid," kata Harold Donnel 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di sela diskusi HUT ke-20 Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), Sabtu (2/12).

Sejak tahun 1970 Suzuki memulai kiprahnya di model SUV dan akan terus melanjutkan konsistensinya untuk menghadirkan model SUV populer yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kelebihan tersebut menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi Suzuki di tengah bertumbuhnya tren dan potensi pasar SUV di Indonesia pada saat ini hingga masa yang akan datang.

Bergesernya minat pasar yang semakin kuat ke model SUV adalah karena SUV telah mengalami banyak pembaharuan dengan memiliki ketangguhan untuk menempuh berbagai medan perjalanan dan cenderung memiliki kapasitas yang besar serta desain yang modern dan nyaman.

Hingga saat ini Suzuki telah melakukan banyak perkembangan agar produknya dapat dinikmati oleh semua kalangan, seperti menawarkan pilihan hybrid pada model SUV Suzuki seperti Grand Vitara dan New XL7 Hybrid.

"Saat ini SUV lebih terkesan lebih mewah dibanding MPV, apalagi dengan harga yang tidak jauh berbeda," kata Harold. Hadirnya  teknologi SHVS yang menjadi andalan Suzuki, membuat kehadiran SUV kian menjadi pilihan utama masyarakat.

Teknologi SHVS bekerja lewat dukungan dari dua komponen yaitu Integrated Starter Generator (ISG) dan Lithium-ion battery yang melengkapi keberadaan mesin pembakaran internal (ICE). Selain sebagai langkah awal menuju kendaraan karbon netral, teknologi SHVS juga ditawarkan Suzuki sebagai solusi akan kendaraan yang lebih efisien terhadap pengeluaran akan penggunaan bahan bakar untuk menjawab berbagai kebutuhan konsumen.

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar berpergian bersama keluarga dan membawa barang bawaan dalam jumlah besar juga mendorong lahirnya kendaraan berkapasitas lima hingga tujuh orang penumpang. "Di Indonesia sekitar 75 persen pasar kendaraan keluarga dikuasai tiga baris bangku," katanya.