Home > Umum

Masyarakat Diajak Beralih Gunakan Kendaraan Listrik, Begini Caranya

Agar tercipta ekosistem yang baik dalam peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Pemerintah terus menggencarkan penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi transportasi bagi masyarakat.

Salah satu solusinya adalah dengan melakukan konversi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik negara berhasil merestorasi motor klasik dan mengonversikan ke listrik. Pada EBTKE Conex 2023 di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang PLN memamerkan tiga buah jenis motor.

Yaitu Honda C70, Vespa PX 150, dan satu Motor Chopper yang sudah di konversi menggunakan daya listrik. Terpajang juga berbagai model charging station.

Seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik.

Selain itu, terdapat juga showcase pengembangan pembangkit EBT yang tengah dijalankan PLN, pengembangan biomassa sebagai bahan campuran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hingga layanan internet ICONNET.

“Peralihan kendaraan BBM ke listrik menjadi salah satu upaya mendorong tercapainya NZE tahun 2060. Apa lagi saat ini kita tengah berupaya melakukan transisi energi ke EBT, jadi nanti emisinya bisa nol kalau listriknya sudah pakai EBT,” kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin menambahkan, potensi besar EBT yang kita miliki, merupakan modal luar biasa untuk melakukan transisi energi.

Dibutuhkan koneksi antar pulau, agar potensi yang ada di bisa dinikmati seluruh masyarakat dan industri.

“Saya apresiasi seluruh stakeholder yang terus membantu mendukung transisi EBT dalam infrastruktur kita. Semoga pengembangan EBT bisa memajukan dan menyejahterakan rakyat,” beber Arifin.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, agar tercipta ekosistem yang baik dalam peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.

Lewat kolaborasi ini, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa terakselerasi, solid dan berdaya saing tinggi.

Satu-satunya cara menurunkan emisi dari sektor transportasi adalah dengan mendorong transisi kendaraan BBM ke listrik.

Lebih hemat


Sebagai gambaran perbandingan, emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM yaitu, 1 liter BBM sama dengan 1,5 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e. Sedangkan emisi karbon 1,5 kWh listrik adalah 1,5 kg Co2e.

“Artinya menggunakan kendaraan listrik hari ini, sudah mengurangi 50 persen emisi karbon dan bisa menurunkan 75 persen biaya operasional," kata Darmawan.

PLN bersama IBC dan stakeholder lain bekerja sama dalam pengembangan manajemen sistem dalam melakukan standardisasi dalam hal baterai kendaraan motor listrik.

Dengan jarak tempuh 10 km untuk mobil dan 50 km untuk motor, membutuhkan listrik sebesar 1,5 kWh.

Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh maka, biayanya hanya sekitar Rp 2.500.

Sedangkan dengan jarak yang sama menggunakan mobil berbasis BBM, membutuhkan 1 liter BBM dengan harga sekitar Rp13 ribu per liter.

× Image