Home > Umum

Resmikan PEVS 2023, Moeldoko: ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan EV Global

Bila KTT ASEAN mendatang digelar, maka asosiasi akan mampu duduk bersama dengan pimpinan ASEAN sehingga memiliki posisi yang kuat.

MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Ajang KTT ASEAN ke 42 yang di gelar di Labuan Bajo memberi sinyal positif bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Pada KTT tersebut pimpinan negara anggota ASEAN sepakat perlunya membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) di ASEAN.

"Mereka sepakat ASEAN menjadi pusat pertumbuhan EV global di kawasan ini dan Indonesia memiliki sumber daya bagi EV," kata Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulian Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) ketika membuka pameran Periklindo Electronic Vehicle Show (PEVS), Rabu (17/5).

Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI menambahkan dengan posisi sebagai ketua ASEAN, Indonesia telah berperan sebagai pengungkit bagi perkembangan EV di kawasan Asia Tenggara.

"Para pengusaha jangan ragu, EV mobil masa depan untuk kepentingan dunia yang makin bersih bagi anak cucu kita," katanya.

Menurutnya perlu dibantuk asosiasi EV di level ASEAN sehingga dapat menjadi mitra bagi pemerintahan di ASEAN.

Pihaknya berharap bila KTT ASEAN mendatang digelar, maka asosiasi akan mampu duduk bersama dengan pimpinan negara serumpun tersebut sehingga memiliki posisi yang kuat.

"Asosiasi ada ruang untuk berdiskusi dengan kepala negara," katanya.

PEVS kedua yang digelar pada 17 hingga 21 Mei dinilai sudah lebih baik dari kegiatan serupa tahun lalu.

Menurutnya ada dua makna besar dibalik PEVS 2023 ini yaitu transaksi meningkat dari PEVS pertama dan sosialisasi EV kepada masyarakat.

PEVS 2023 tahun ini diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai sektor industri dan merek kedaraan bermotor di Indonesia.

Beralih menggunakan transportasi kendaraan listrik menjadi pilihan strategis mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

Penggunaan kendaraan listrik akan bermanfaat terhadap kedaulatan energi nasional.

Di mana adanya peralihan dari energi berbasis impor yang kotor dan mahal menuju energi berbasis domestik yang murah dan bersih.

Moeldoko juga mengakui perlunya evaluasi atas insentif   kendaraan listrik yang diberikan pemerintah ke konsumen yang perkembangan sangat minim.

"Ini sedang kita evaluasi apa yang jadi kebijakan pemerintah ke konsumen harus sesuai yang diharapkan," katanya.

 

× Image