PT NGK Busi Indonesia Selain Ganti Nama, Perkenalkan Aplikasi Baru Buat Pemilik Bengkel
MOTORESTO.ID,JAKARTA--Nama NGK memang sudah melekat sebagai salah satu brand busi terkemuka di dunia. Kini, Grup NGK Spark Plug Co.LTD selaku produsen otomotif golbal mengumumkan perubahan nama menjadi Niterra Co.LTD. Perubahan juga berdampak kepada anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara termasuk di Indonesia, PT NGK Budi Indonesia yang resmi berubah pada 5 April lalu menjadi PT Niterra Mobility Indonesia.
"Perubahan nama merupakan transformasi yang perlu dilakukan bagi kelanjutan bisnis masa depan," kata Atsushita Aoki, Presiden Direktur PT Niterra Mobility Indonesia, Jumat (12/5). Menurutnya penggantian hanya dilakukan pada nama perusahaan, sedangkan nama merek NGK tetap digunakan sebaga merek produk.
Pemilihan nama Niterra merupakan gabungan dua kata dari bahasa latih, Niteo yang berarti bersinar dan terra yang berarti bumi. Hal ini mengandung makna arahan baru dari perusahaan untuk lebih hijau. Pihak perusahaan juga mengupayakan pengembangan bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan melalui empoat pilar. Yakni Energy and Enviromentally friendlu, mobility, medical dan Communication.
Aplikasi Bengkel Point NGK
Peran tenaga mekanik bengkel kian strategis dalam mendukung bisnis perusahaan. Dalam memutuskan untuk perbaikan kendaraan bermotornya, konsumen banyak menerima masukan dari tenaga mekanik. Termasuk memilih suku cadang yang sesuai kebutuhan. " Aplikasi ini sangat menguntungkan bagi pemilik bengkel yang menjual busi NGK atau DID Chain, keuntungan dalam bentuk point apabila dikumpulkan bisa dipakai untuk membeli voucher listrik atau OVO," kata Ardhieta Wicaksana, Manager Marketing PT Niterra Mobility Indonesia.
Menurutnya aplikasi bengkel point dapat diundung melalui google playstore atau app store. Untuk mendapatkan point pemilik bengkel perlu melakukan scan kode unik yang terdapat di balik kemasan busi NGK atau rantai motor DID.
Hingga kini pihak Niterra juga sedang giat mengembangkan produk baterai bagi kendaraan bermotor listrik. penelitian dan uji coba telah dilakukan terus menerus sejalan dengan sosialisasi yang terus dilakukan pemerintah. "Semua perusahaan sedang riset mencari teknologi terbaik untuk mengembangkan baterai, sampai kini kami melakukan riset dan belum dipasarkan," kata Wicaksana.