Ekspor Perdana Kijang Innova Zenix, TMMIN: Kami Mampu Membuat Produk Berkualitas Tinggi
MOTORESTO.ID,KARAWANG -Era elektrifikasi kendaraan listrik telah memasuki babak baru. Itu ditandai dengan ekspor perdana Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid ke sejumlah negara di kawasan Amerika Latin, Asia dan Afrika.
Sepanjang tahun ini, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah mematok target eksor Toyota Kijang innova Zenix lebih dari 8000 unit. Terdiri dari 30% tipe HEV dan 70% tipe internal combustion engine (ICE)
Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.
"Ekspor perdana ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah, seluruh rantai pasok industri kecil menengah dan masyarakat," kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono. Ekspor perdana ini skaligus mendukung dekarbonisasi yang dicanangkan pemerintah guna melestarikan lingkungan dan mengurangi bahaya polusi udara.Ekspor mobil utuh ini juga tentunya termasuk baterai elektrifikasi yang dirakit lokal di Karawang.
Toyota Indonesia telah meluncurkan beragam model kendaraan yang dapat mengurangi emisi karbon melalui strategi multipathway. Baik kendaraan konvensional hemat bahan-bakar, kendaraan dengan bahan bakar bio (bio-fuel), serta kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, PHEV, dan BEV.
Sejarah Panjang Ekspor Toyota Indonesia
Pada Februari 2022, volume ekspor kumulatif kendaraan Toyota sejak 1987 mencapai 2 juta unit yang dirayakan bersama dengan ekspor perdana ke Australia. Sepanjang Januari hingga Desember 2022, volume ekspor kendaraan bermerek Toyota mencatat angka tahunan tertinggi sepanjang sejarah ekspor Toyota, yaitu 297.000 unit. Hingga tahun 2022, Toyota Indonesia melakukan ekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Oceania, dan Timur Tengah mencakup 4 benua. Yaitu Asia, Afrika, Amerika, dan Australia yang terdiri dari 9 model Toyota produksi dalam negeri.
Kini, model Kijang kembali mencatat sejarah sebagai model elektrifikasi pertama yang di ekspor Toyota Indonesia dan akan menjadi faktor signifikan dalam upaya pencapaian target peningkatan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota sebesar 5% di tahun 2023 ini.
Selain peningkatan volume, Toyota Indonesia di 2023 juga bertekad untuk menambah negara-negara tujuan ekspor kendaraan Toyota dari Indonesia terutama di kawasan Afrika."Ekspor perdana ini pun membuktikan kemampuan SDM bangsa dalam menghasilkan produk otomotif berteknologi tinggi yang berkualitas dan berdaya saing," kata Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.
Pengembangan SDM Otomotif di Era Elektrifikasi
Toyota Indonesia juga melakukan riset dengan sejumlah perguruan tinggi nasional, rangkaian seminar dan menyebarkan pengetahuan elektrifikasi. Toyota Indonesia juga mendirikan xEV Center yang menjadi fasilitas pembelajaran, kapabilitas, dan penelitian teknologi elektrifikasi, energi hijau sebagai sarana bagi SDM Indonesia untuk memperdalam pemahaman mengenai teknologi dan ekosistem industri otomotif di masa depan.
Toyota Indonesia juga bekerjasama dengan 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai Sekolah Percontohan dalam membangun edukasi elektrifikasi industri otomotif.