Home > Umum

Soal Teknologi Ramah Lingkungan Indonesia, Begini Rencananya

Electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja. Tapi juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang harus diciptakan agar k

MOTORESTO.ID,TANGERANG--Isu lingkungan dan industri otomotif yang ramah lingkungan menjadi kebijakan global di masa depan. Karena itu sudah saatnya teknologi yang dihasilkan harus berbasis ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi baru terbarukan.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita secara teleconference di sela The 16th Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) yang berlangsung hari ini, Kamis (18/8/2022). Menurutnya, masyarakat sendiri saat ini begitu antusias menyambut kedatangan teknologi baru tersebut. Itu terbukti dari besarnya jumlah pengunjung pameran seiring dengan relaksasi terkait prokes Covid-19 dari pemerintah. "Orang membutuhkan teknologi kendaraan baru ramah lingkungan dan bebas polusi dan kita melihat antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listrik," katanya.

Electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja. Tapi juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang harus diciptakan agar kehidupan lebih baik. "Indonesia sepakat dengan regulasi COP 2026 untuk memulai net zero emission pada 2060, termasuk menggunakan energi baru dan terbarukan," katanya.

Indonesia akan mulai memproduksi kendaraan listrik dengan jumlah 600 ribu unit mobil listrik, truk listrik dan bus listrik di 2030. Sementara untuk kategori kendaraan roda dua sebanyak 3 juta unit. Saat ini ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia. Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik. "Mesin penggerak, baterai dan komponen yang bersentuhan langsung dengan kendaraan listrik harus dijaga," katanya.

Pemanfaatan industri menengah dan kecil untuk memproduksi ragam komponen yang bisa mulai diproduksi untuk semua kendaraan listrik. Sehingga semua pihak benar-benar saling bahu-membahu dalam hal percepatan kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya ini adalah simbiosis mutualisme yang sangat baik untuk membuat manufaktur yang besar tetap terkoneksi dengan industri menengah dan kecil.

Perwakilan dari industri otomotif yaitu Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, Prasanna Ganesh dan Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, sepakat untuk menyampaikan pentingnya regulasi yang juga mendukung upaya mereka dalam mempercepat produksi elektrifikasi otomotif. Pemasaran kendaraan listrik itu punya pendekatan dan metode yang berbeda. Sehingga dibutuhkan sokongan regulasi agar titik temu antar industri yang bermain di dalamnya juga dapat sejalan.

Rangkaian GIIAS 2022 the Series dimulai pada 11-21 Agustus 2022 di BSD City, Tangerang. Kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan GIIAS Surabaya pada 14 – 18 September 2022 di Grand City Convex, lalu GIIAS Medan pada 5 – 9 Oktober 2022 di Santika Premier Hotel and Convention, serta GIIAS Makassar pada 16 – 20 November 2022 di Celebes Convention Center.

× Image