Home > Bisnis

FIA Usulkan Perubahan Statuta yang Memperpanjang Kendali Presiden Ben Sulayem

Beberapa perubahan ini mengarah pada penguatan kendali Ben Sulayem
Dok. Erik Junius
Dok. Erik Junius

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- FIA (Federation Internationale de l'Automobile) tengah menghadapi kritik terkait usulan perubahan statuta yang berpotensi memperpanjang kekuasaan Presiden Mohammed Ben Sulayem.

Sebuah dokumen yang diperoleh BBC Sport menunjukkan beberapa revisi yang akan diputuskan pada pertemuan FIA General Assembly bulan depan. Beberapa perubahan ini mengarah pada penguatan kendali Ben Sulayem, termasuk mempersingkat tenggat waktu bagi kandidat pemilihan presiden pada Desember mendatang dan memberikan Ben Sulayem hak untuk menyingkirkan kandidat pesaingnya.

Dalam dokumen tersebut, disebutkan bahwa salah satu perubahan mencakup syarat baru bagi calon presiden untuk tidak memiliki catatan yang dapat meragukan integritas profesional mereka. Sebelumnya, aturan ini belum ada dalam statuta FIA, meskipun sudah diterapkan di beberapa badan FIA lainnya.

Salah satu kandidat potensial yang terkesan terdampak oleh perubahan ini adalah Carlos Sainz, legenda rally, yang sebelumnya telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden FIA pada Desember mendatang. Sainz, yang merupakan ayah dari pembalap Formula 1 Carlos Sainz Jr., bisa menghadapi kesulitan apabila komite etika FIA menilai adanya konflik kepentingan.

Perubahan lainnya yang juga mendapat perhatian adalah mengenai komposisi anggota senat FIA, badan yang berfungsi bersama presiden dalam mengelola FIA. Ben Sulayem mengusulkan agar presiden memiliki wewenang penuh dalam menunjuk anggota senat tanpa pengawasan dari anggota senat lainnya. Meskipun alasan yang diberikan adalah untuk memberikan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, hal ini dianggap dapat merusak tata kelola yang baik dan memperlemah pemeriksaan independen dalam tubuh organisasi.

Selain itu, Ben Sulayem juga mengusulkan agar masa jabatan anggota komite audit, etika, dan nominasi disesuaikan dengan masa jabatan presiden. Hal ini berpotensi memberikan lebih sedikit ruang bagi dissenting opinions di luar siklus pemilihan presiden, mengingat pada tahun lalu Ben Sulayem memberhentikan kepala-kepala komite tersebut setelah mereka terlibat dalam penyelidikan terhadap dirinya.

Selain itu, perubahan juga menyasar komposisi World Motorsport Council (WMSC) dan mengusulkan pengaturan mengenai batasan kewarganegaraan anggota yang dapat mempengaruhi keberagaman dalam tubuh FIA.

Meskipun Ben Sulayem telah membela usulan perubahan ini, menyatakan bahwa itu bertujuan untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dan konsistensi dalam struktur organisasi, banyak pihak melihat ini sebagai konsolidasi kekuasaan yang semakin besar di tangan presiden.

Kritik terhadap perubahan ini mengkhawatirkan bahwa hal ini akan mengurangi prinsip checks and balances dalam badan FIA yang seharusnya bersifat independen.

× Image