Inilah Mobil Listrik Pertama Polytron, Pede Hadapi Persaingan SUV di Indonesia?

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Polytron resmi memasuki pasar mobil listrik Indonesia dengan meluncurkan dua model B-SUV terbaru mereka: Polytron G3 dan G3+. Merek asal Kudus yang sebelumnya dikenal sebagai produsen elektronik dan motor listrik ini kini mencoba peruntungan di industri otomotif roda empat.
Langkah ini tergolong berani, mengingat pasar B-SUV listrik di Tanah Air sudah diisi oleh nama-nama besar seperti Chery Omoda E5, MG ZS EV, BYD Atto 3, dan VinFast VF6 yang segera hadir.
Namun, Polytron cukup percaya diri lewat strategi harga yang kompetitif serta skema kepemilikan fleksibel.Secara spesifikasi, Polytron G3 dan G3+ dibekali motor listrik berpenggerak roda depan (FWD) dengan tenaga 203 hp dan torsi 320 Nm. Kapasitas baterainya 51,9 kWh dengan klaim jarak tempuh hingga 402 km berdasarkan standar CLTC. Sebagai perbandingan, Omoda E5 menggunakan baterai 61 kWh dan mampu menempuh hingga 430 km.
Menariknya, Polytron menawarkan dua skema kepemilikan. Pertama, model sewa baterai (subscription) dengan harga Rp299 juta untuk G3 dan Rp339 juta untuk G3+. Kedua, skema pembelian penuh (non-subscription) dengan banderol Rp419 juta untuk G3 dan Rp459 juta untuk G3+. Biaya sewa baterai per bulan ditetapkan Rp1,2 juta untuk 1.500 km, dengan kelebihan dihitung Rp800 per kilometer.
Baik G3 maupun G3+ menggunakan platform dari Skyworth EV6, mobil listrik asal Tiongkok yang telah diperkenalkan sejak 2021. Varian G3 dibekali fitur seperti layar sentuh 12,8 inci, 8 speaker premium, sistem parkir otomatis, serta konektivitas IoT. Sementara G3+ hadir lebih lengkap dengan velg 20 inci, panoramic sunroof, power back door dengan kick sensor, air purifier, dan fitur Vehicle-to-Load (V2L) 220V untuk suplai daya listrik.
Dari sisi harga, Polytron G3 dan G3+ memang tampak lebih terjangkau dibanding Omoda E5 yang dijual mulai Rp425,5 juta hingga Rp505,5 juta. Namun dari segi performa dan spesifikasi, Omoda masih lebih unggul di atas kertas. Apalagi, nama Chery sudah lebih dulu dikenal sebagai pabrikan otomotif global, sementara Polytron masih membawa citra sebagai produsen alat elektronik.