Home > Mobil

F-Duct, Teknologi Kontroversial Milik McLaren Pada F1 Musim 2010

Keunggulan teknologi ini segera menarik perhatian seluruh paddock. Beberapa tim, termasuk Ferrari dan Sauber
Mobil McLaren musim 2010 dengan teknologi F-duct. Dok. Kompasiana.com
Mobil McLaren musim 2010 dengan teknologi F-duct. Dok. Kompasiana.com

MOTORESTO.ID JAKARTA - Musim 2010 menandai lahirnya salah satu inovasi teknis paling kontroversial dalam sejarah Formula 1: F-Duct. Dikembangkan oleh McLaren untuk mobil MP4-25, sistem ini dirancang untuk memanipulasi aliran udara dan secara aktif mengurangi drag di lintasan lurus sesuatu yang pada saat itu merupakan keuntungan kompetitif luar biasa.

Secara teknis, F-Duct adalah sebuah sistem pasif yang menggunakan saluran internal untuk mengalirkan udara dari moncong mobil menuju sayap belakang. Sistem ini diaktifkan bukan melalui perangkat elektronik, melainkan dengan intervensi langsung dari pembalap biasanya dengan menutup sebuah lubang kecil menggunakan lutut, tangan, atau bagian tubuh lainnya di dalam kokpit. Ketika lubang tersebut ditutup, tekanan udara mengalihkan aliran udara ke atas permukaan sayap belakang (rear wing), menyebabkan fenomena yang disebut flow separation.

Flow separation ini mengganggu aliran laminar di atas sayap belakang, secara drastis mengurangi downforce dan lebih penting lagi, mengurangi aerodynamic drag. Akibatnya, mobil mampu meningkatkan kecepatan puncak (top speed) secara signifikan di trek lurus, tanpa perlu mengorbankan stabilitas di tikungan di mana downforce tetap dibutuhkan.

Keunggulan teknologi ini segera menarik perhatian seluruh paddock. Beberapa tim, termasuk Ferrari dan Sauber, berusaha mengembangkan versi F-Duct mereka sendiri sepanjang musim 2010. Namun, implementasi sistem ini bukan tanpa tantangan. Koordinasi antara aktivasi F-Duct dan pengendalian mobil membutuhkan keterampilan ekstra dari pembalap, dan dalam beberapa kasus menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan karena pembalap harus menggerakkan tubuh mereka di tengah kecepatan sangat tinggi.

Melihat perkembangan ini, FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) menilai bahwa F-Duct, meski cerdik, melanggar semangat regulasi aerodinamika pasif. Oleh karena itu, sistem F-Duct secara resmi dilarang mulai musim 2011. Sebagai gantinya, FIA memperkenalkan sistem yang lebih terkontrol dan standar, yaitu Drag Reduction System (DRS), yang mengizinkan mobil mengurangi drag secara aktif di area tertentu lintasan dengan kontrol elektronik.

Walaupun usianya singkat, F-Duct dikenang sebagai puncak dari kecerdikan teknik Formula 1: mencari celah dalam aturan untuk mendapatkan keuntungan maksimal tanpa melanggar hukum secara eksplisit. Teknologi ini juga menunjukkan betapa krusialnya pemahaman aerodinamika dalam balap modern, di mana perubahan kecil dalam aliran udara bisa menentukan hasil akhir sebuah Grand Prix.

× Image