James Allison, "Sang Jenius" di Balik Dominasi Mercedes di F1

MOTORESTO.ID INGGRIS - Dalam dunia Formula 1, nama James Allison bukanlah sosok asing. Ia dikenal sebagai salah satu insinyur teknik paling berpengaruh di era modern. Pria asal Inggris ini telah menjadi otak di balik kesuksesan beberapa tim papan atas, termasuk Ferrari, Renault, dan yang paling menonjol—Mercedes-AMG Petronas Formula One Team.
Awal Karier dan Pendidikan
James Allison lahir pada 21 Februari 1968 di Louth, Inggris. Ia menempuh pendidikan teknik di Cambridge University dan kemudian bergabung dengan industri motorsport, memulai kariernya di departemen aerodinamika Benetton pada awal 1990-an. Keahliannya di bidang aerodinamika dan desain membuatnya cepat naik daun.
Pindah-pindah Tim Elit
Setelah sukses bersama Benetton, Allison sempat memperkuat Ferrari dan Renault, dua tim besar yang mempercayakan pengembangan mobil mereka kepadanya. Bersama Renault, ia memainkan peran penting dalam merancang mobil yang membawa Fernando Alonso meraih gelar juara dunia pada 2005 dan 2006.
Di Ferrari, ia menjabat sebagai Direktur Teknik dan membantu tim mempertahankan persaingan ketat di era hybrid. Namun, pada 2016, ia memilih untuk meninggalkan tim Italia tersebut karena alasan pribadi, terutama setelah meninggalnya sang istri.
Era Keemasan Bersama Mercedes
Pada 2017, James Allison bergabung dengan Mercedes sebagai Technical Director. Di sinilah ia benar-benar menunjukkan pengaruhnya. Di bawah pengawasan teknisnya, Mercedes mendominasi F1 dengan sederet gelar juara dunia, baik untuk konstruktor maupun pembalap.
Allison dikenal karena pendekatannya yang seimbang antara inovasi teknologi dan efisiensi struktural tim. Ia juga memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik, membuatnya menjadi jembatan penting antara teknisi dan pembalap, termasuk Lewis Hamilton.
Pada 2021, ia mengambil peran sebagai Chief Technical Officer (CTO), memperluas pengaruhnya dalam arah pengembangan teknis tim secara menyeluruh. Ia bahkan kembali menjabat sebagai Technical Director pada 2023 untuk memperkuat performa tim yang sempat menurun di era mobil ground effect.
Filosofi dan Kepemimpinan
James Allison bukan hanya insinyur; ia juga pemimpin yang mampu membangun budaya kerja yang sehat dan kolaboratif. Ia percaya bahwa kesuksesan dalam F1 bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang kepercayaan, komunikasi, dan semangat tim.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade dan kontribusi nyata dalam berbagai era Formula 1, James Allison tetap menjadi tokoh sentral dalam evolusi olahraga ini. Inovasinya, kepemimpinannya, dan dedikasinya menjadikannya salah satu sosok paling dihormati di paddock—seseorang yang tidak hanya membangun mobil cepat, tapi juga masa depan F1.