MOTORESTO.ID, JAKARTA -- GWM Indonesia menargetkan peningkatan penjualan yang signifikan pada tahun 2025 dengan proyeksi empat kali lipat dari angka wholesale tahun lalu. Dengan strategi distribusi yang lebih matang dan kehadiran beberapa model baru, optimisme tinggi datang dari pihak GWM Indonesia.

Saat ini, lebih dari 80% penjualan GWM Indonesia masih didominasi oleh Tank. Padahal, segmen SUV yang ditempati oleh Jolion memiliki volume pasar yang cukup besar. Namun, General Manager GWM Indonesia, Constansius Herlijoso, mengungkapkan bahwa hal ini lebih disebabkan oleh faktor waktu.

“Jolion baru kami rakit di akhir tahun lalu dan mulai didistribusikan sekitar akhir Oktober hingga November. Waktu yang tersedia bagi pasar untuk mengenal produk ini masih cukup pendek. Namun, penjualannya di Januari-Februari sudah menunjukkan peningkatan yang jauh lebih baik,” ujar Constansius saat ditemui di acara buka puasa bersama GWM Indonesia di Jakarta (19/03).

Pada awal peluncurannya, Jolion belum banyak terlihat di jalan, sehingga konsumen masih mempertimbangkan pembelian. Namun, dengan semakin banyaknya unit yang beredar, kepercayaan konsumen terhadap model ini pun meningkat.

Di sisi lain, Haval H6 juga menjadi bagian dari portofolio GWM di Indonesia. Namun, Constansius menegaskan bahwa Jolion tetap menjadi model andalan karena segmennya yang lebih besar, meskipun persaingannya juga lebih ketat.

Empat Kali Lipat dari Tahun Lalu

Untuk tahun ini, GWM Indonesia menargetkan peningkatan penjualan hingga empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Optimisme ini didukung oleh rencana peluncuran beberapa model baru yang diyakini akan mendongkrak penjualan secara signifikan.

“Kami optimis bisa mencapai target ini karena akan ada beberapa model baru yang kami yakini mampu mendorong penjualan. Komposisi antara Haval dan Jolion kemungkinan akan seimbang, ditambah model-model lain yang segera hadir,” tambah Constansius.

Meskipun target ini cukup ambisius, GWM Indonesia tetap percaya diri. Menurut Constansius, ada beberapa faktor yang memperkuat optimisme tersebut.

“Tahun lalu, kami baru mulai memperkenalkan produk di kuartal kedua, sehingga distribusi masih belum stabil. Namun, mulai semester kedua, kami sudah lebih sustain. Tahun ini, kami memulai sejak awal, ditambah dengan kehadiran model-model baru dalam portofolio kami. Dua faktor ini, ditambah dengan strategi lainnya, membuat kami yakin bisa mencapai target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.