Begini Caranya Menjaga Nilai Jual Kembali Kendaraan Anda Agar Stabil, Nomor 7 Wajib Diperhatikan
![Kendaraan jenis SUV dan MPV masih menjadi primadona di Tanah Air. dok Motoresto.id](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250207084416-523.png)
MOTORESTO.ID,JAKARTA--Penurunan nilai jual kembali kendaraan bermotor ataui depresiasi menjadi hal yang wajar seiring dengan berjalannya waktu dan kondisi kendaraan. Namun, penurunan itu dapat ditekan semaksimal mungkin apabila pemilik kendaraan memperhitungkan berbagai faktor resiko yang dapat mengurangi penurunan harga agar tidak terlampau tajam.
Berikut adalah beberapa tips sederhana yang perlu dilakukan pemilik kendaraan bermotor agar nilai jual kembali tetap terjaga dengan baik.
1. Pemakaian kendaraan
Kendaraan bermotor lazim digunakan setiap hari sebagai alat transportasi. Penggunaan setiap hari akan memperbesar risiko kerusakan baik akibat penggunaan sendiri maupun kecelakaan, bencana alam dan sebagainya.
Karena itu saat digunakan, kendaraan harus dikemudikan dengan mengutamakan kehati-hatian, tidak dipacu dalam kecepatan tinggi di tengah keramaian lalu lintas yang beresiko terjadinya kecelakaan, tidak dikemudikan oleh orang banyak secara bergantian karena akan membuat kendaraan menjadi kurang nyaman dikemudikan.
2. Rawat di bengkel resmi secara teratur
Kendaraan wajib dirawat secara berkala sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan dari pabrik. Perawatan berkala di bengkel resmi akan mengurangi risiko kecelakaan ketika digunakan. Selain itu catatan perawatan teratur yang dilakukan akan membuat kondisi kendaraan mudah terpantau dengan baik.
3. Konsumsi BBM
Kendaraan yang banyak digemari pasar adalah yang mudah perawatan, hemat BBM dan mudah diperoleh suku cadangnya dengan barga terjangkau. Kendaraan yang boros BBM atau suku cadangnya mahal kurang digemari pasar sehingga akan sulit laku. Mungkin hanya kalangan tertentu saja yang menggemari kendaraan tersebut karena mereka sudah mengetahui resikonya.
4. Merek kendaraan
Tidak bisa dipungkiri merek kendaraan akan mempengaruhi daya tarik pasar untuk membeli kendaraan tersebut. Sejumlah merek kendaraan terkemuka asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi masih menjadi favorit konsumen Tanah Air.
Meski merek asal Eropa seperti BMW, Mercedes Benz juga menjadi pilihan menarik bagi konsumen pecinta mobil Eropa. Hadirnya merek asal China juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas yang ingin merasakan sensasi baru produk negeri Tirai Bambu.
5. Jenis Kendaraan
Hadirnya beragam model dan jenis kendaraan saat ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan. Di Tanah Air kendaraan serbaguna jenis MPV atau SUV masih menjadi primadona pasar dalam beberapa tahun terakhir. Meski pasar kendaraan sedan, hatchback, LCGC masih memiliki penggemar.
6. Disain dan Fitur
Disain modern dan fitur canggih yang lengkap biasanya menjadi daya tarik bagi konsumen. Meski tidak semua fitur yang ada di dalam kendaraan tersebut sepenuhnya berguna bagi konsumen. Namun, ini akan mempengaruhi nilai jual kendaraan tersebut baik baru atau bekas. Kendaraan bekas yang minim modifikasi akan memiliki nilai jual kembali yang lebih baik daripada kendaraan yang telah dimodifikasi.
7. Kilometer rendah
Jumlah angka kilometer akan menentukan jarak tempuh sebuah kendaraan yang telah dilakukan. Kendaraan yang memiliki jumlah kilometer rendah tentunya akan memiliki nilai jual tinggi dibanding kendaraan yang memiliki jumlah kilometer tinggi.
Namun, saat membeli kendaraan bekas ada baiknya tidak langsung percaya dengan jumlah kilometer rendah karena dalam beberapa kasus ada penjual kendaraan bekas nakal yang merubah angka kilometer menjadi rendah agar kendaraan cepat laku terjual.
8. Warna kendaraan
Di Indonesia warna hitam, putih dan silver masih mendominasi selera konsumen otomotif, meski ada pilihan warna lain. Bila ada warna yang kurang populer biasanya akan mempengaruhi nilai jual kembali kendaraan di pasaran. Jadi saat membeli mobil sebaiknya pertimbangkan kembali warna yang dipilih karena akan mempengaruhi nilai jual kembali.