Kebut Ekspansi Nasional, Stellantis Targetkan 50 Outlet Hingga Akhir 2025

MOTORESTO.ID JAKARTA – Upaya ekspansi agresif tengah digulirkan oleh PT Indomobil National Distributor, agen pemegang merek untuk Jeep dan Citroën di bawah payung Stellantis. Dalam waktu singkat, jaringan distribusi dan layanan merek-merek otomotif global ini telah menjangkau berbagai kota besar di Indonesia, seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap brand Stellantis.
Presiden Direktur PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piaw, mengungkapkan bahwa perkembangan pembangunan jaringan outlet berjalan sesuai rencana dan menunjukkan progres yang sangat positif. Hingga Juli 2025, sudah lebih dari delapan outlet resmi beroperasi, baik yang mengusung konsep Stellantis Brand House maupun diler tunggal untuk masing-masing merek.
“Progresnya bagus, kita terus buka. Sekarang sudah lebih dari 8 outlet. Mulai dari MT Haryono, Pantai Indah Kapuk, TB Simatupang di Jakarta. Di luar Jakarta sudah ada Bandung, Surabaya, Semarang, terakhir Medan. Sampai akhir tahun target total 50 outlet, termasuk yang Stellantis Brand House maupun non-Stellantis Brand House,” ujar Tan dalam wawancara dengan media, baru-baru ini.
Kombinasi Diler Tunggal dan Multi-Brand
Strategi ekspansi ini tidak hanya mengandalkan diler eksklusif per merek, tetapi juga memperkenalkan konsep Stellantis Brand House sebuah pusat layanan dan penjualan yang menghadirkan lebih dari satu brand Stellantis di bawah satu atap. Konsep ini dinilai efisien dan relevan dengan kebutuhan pasar, terutama di kota-kota besar dengan pertumbuhan konsumen otomotif yang cepat.
Fokus di Wilayah Strategis dan Potensial
Langkah pertama dari ekspansi ini dimulai di wilayah Jabodetabek, dengan pembukaan outlet di koridor-koridor utama otomotif seperti MT Haryono, Pantai Indah Kapuk, dan TB Simatupang. Ketiga lokasi ini dipilih karena berada di titik lalu lintas tinggi dengan populasi kelas menengah atas yang menjadi target utama.
Di luar Jakarta, ekspansi dilanjutkan ke kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, dan Semarang, yang selama ini dikenal sebagai pasar otomotif yang aktif. Kota Medan menjadi penambahan terbaru dalam jaringan, menandai langkah nyata Stellantis untuk membangun kehadiran nasional.
Tidak hanya berhenti di kota besar, perusahaan juga menyasar kota-kota lapis kedua dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tan menekankan bahwa kehadiran diler bukan sekadar untuk penjualan, tetapi juga membangun ekosistem layanan yang kuat meliputi suku cadang, servis, dan layanan konsumen jangka panjang.
Ekspansi jaringan ini mencerminkan komitmen jangka panjang Stellantis terhadap pasar Indonesia. Dengan pertumbuhan kelas menengah yang stabil, urbanisasi yang cepat, dan meningkatnya minat terhadap kendaraan SUV serta kendaraan listrik, Indonesia dinilai sebagai pasar strategis di kawasan Asia Tenggara.
Sejak merilis kembali Citroën secara resmi dan mempertahankan eksistensi Jeep, PT Indomobil National Distributor terus memperluas jangkauan layanan, sejalan dengan kebutuhan konsumen yang semakin menuntut kemudahan akses dan kepastian layanan purnajual.
Target 50 outlet hingga akhir 2025 juga menunjukkan bahwa Stellantis melihat Indonesia tidak hanya sebagai pasar penjualan, tetapi juga sebagai hub penting untuk pertumbuhan merek di kawasan. Infrastruktur distribusi yang kuat menjadi fondasi penting untuk menghadirkan produk-produk baru dari portofolio Stellantis yang mencakup lebih dari 14 brand ternama di seluruh dunia.
Seiring dengan rencana memperluas portofolio merek Stellantis di Indonesia yang kini masih dalam tahap pembicaraan keberadaan jaringan diler yang kuat akan menjadi kunci dalam menjamin pengalaman konsumen yang solid. Dukungan terhadap aftersales, ketersediaan suku cadang, dan jaringan layanan servis akan menjadi nilai tambah utama dalam membangun kepercayaan pasar.
Dengan ekspansi yang begitu masif, publik kini menantikan langkah lanjutan dari Stellantis baik berupa peluncuran produk baru, masuknya merek baru ke pasar, maupun penguatan kehadiran mereka dalam teknologi mobilitas masa depan seperti elektrifikasi dan konektivitas.