Home > Bisnis

Honda dan Nissan Merger Besar-Besaran, Mitsubishi Memilih Tetap Independen?

Honda dan Nissan menjajaki merger besar yang berpotensi menciptakan perusahaan otomotif raksasa. Namun, Mitsubishi tampaknya memilih jalan berbeda
Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Honda dan Nissan baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki kemungkinan merger besar yang akan menciptakan perusahaan induk baru. Langkah ini dapat mengubah peta persaingan di industri otomotif global. Namun, Mitsubishi, yang awalnya diperkirakan akan bergabung dalam aliansi ini, justru menunjukkan sikap yang berbeda.

Meski tidak disebutkan dalam siaran pers bersama Honda dan Nissan, dokumen terpisah mengungkap bahwa Mitsubishi menandatangani Nota Kesepahaman kedua. Dalam dokumen tersebut, Mitsubishi disebut akan mengevaluasi "partisipasi, keterlibatan, dan pembagian sinergi" terkait rencana merger Honda dan Nissan. Namun, situasi berubah ketika surat kabar Jepang, Yomiuri, melaporkan bahwa Mitsubishi telah memutuskan untuk tidak bergabung dalam perusahaan induk baru tersebut.

Menurut laporan tersebut, Mitsubishi telah mempertimbangkan untuk bergabung dengan Honda dan Nissan, tetapi akhirnya memilih untuk melanjutkan operasinya secara independen. Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat Nissan merupakan pemegang saham terbesar di Mitsubishi dengan kepemilikan 24% saham. Selain itu, hubungan kompleks dengan Renault, yang memiliki 15% saham di Nissan, turut memengaruhi dinamika keputusan ini.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa Honda tidak menginginkan keterlibatan Renault dalam merger ini. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang arah strategi aliansi antara ketiga merek Jepang tersebut. Dalam pernyataan resminya, Mitsubishi tidak secara tegas membenarkan atau membantah laporan tersebut, hanya mengatakan bahwa mereka masih mengevaluasi opsi terbaik.

Jika merger antara Honda dan Nissan terealisasi, perusahaan gabungan ini dapat menjadi salah satu pemain terbesar di industri otomotif global, dengan potensi inovasi dan efisiensi produksi yang luar biasa. Namun, tanpa partisipasi Mitsubishi, aliansi ini mungkin kehilangan beberapa keunggulan sinergi.

Renault, yang menjadi bagian dari aliansi Nissan-Mitsubishi, tampaknya juga akan terpinggirkan dalam skema ini.

"Kami akan mempertimbangkan semua opsi berdasarkan kepentingan terbaik grup dan pemangku kepentingan," ujar Renault dalam pernyataan singkatnya setelah pengumuman Honda-Nissan pada 23 Desember 2024.

× Image