MOTORESTO.ID,GUANGXI--Pabrikan mobil listrik asal China, NETA dilaporkan berhasil meraih investasi 6 miliar Yuan (818,8 juta USD). Menurut laporan DoNews, dana tersebut kabarnya akan digunakan untuk melanjutkan produksi dan mewujudkan ambisi NETA yang ingin mengembangkan pasar mancanegara dengan target penjualan dua kali lipat.

Tahun lalu, Neta menjual 30.000 unit di luar negeri (dengan target 100.000 kendaraan). Jadi, target saat ini adalah 60.000 mobil. Perusahaan sedang mencari pasar luar negeri sebagai cara untuk menghindari persaingan harga yang ketat di pasar domestik. Menurut laman Cnevpost, Neta telah memiliki lebih dari 180 saluran penjualan di sekitar 40 negara di Asia Tenggara, serta Amerika Tengah dan Selatan.

Volume penjualan domestik Neta tampaknya menurun pada akhir tahun 2024. Perusahaan hanya menjual 237 unit pada bulan Desember 2024, turun 88,3 persen dari tahun ke tahun. Menurut China EV DataTracker, Neta menjual 61.592 unit dari Januari hingga Desember 2024, turun 40,2 persen dari tahun ke tahun.

Namun, pendiri dan ketua Neta Fang Yunzhou mengklaim margin laba kotor pada tahun 2025 akan berubah positif dan perusahaan akan menguntungkan pada tahun 2026.

Gangguan pada proses produksi dan permintaan pasar yang menurun membuat NETA mempertimbangkan untuk memangkas 400 pekerja di pabriknya di Thailand seperti dilaporkan media lokal, The Nation. NETA sebelumnya mengalami kesulitan keuangan dan melakukan PHK massal pada November tahun lalu.

Pada tanggal 14 November tahun lalu, outlet media lokal Yicai melaporkan Nanning Industrial Investment Group di Guangxi telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan induk Neta, Hozon Auto untuk menyediakan dukungan finansial rantai pasokan. Kelompok tersebut akan membantu NETA mengatur pengadaan bahan baku, produksi, logistik, dan ekspor kit KD (knocked down) dari basis produksinya di Nanning.