Home > Mobil

Nissan GT-R LM Nismo, Mobil Balap Futuristik yang Gagal Bersinar di Le Mans

Mobil ini dirancang dengan teknologi canggih dan inovasi tak tertandingi
Nissan Gtr Lm Nismo. Dok. MotorTrend
Nissan Gtr Lm Nismo. Dok. MotorTrend

MOTORESTO.ID JAKARTA — Nissan memperkenalkan mobil balap futuristiknya, GT-R LM Nismo, dengan harapan besar untuk bersaing di ajang legendaris 24 Hours of Le Mans. Dirancang dengan teknologi canggih dan inovasi tak tertandingi, mobil ini memulai debutnya dengan semangat untuk menantang dominasi tim-tim besar di kelas LMP1. Namun, meskipun memiliki desain yang menonjol dan mesin berteknologi tinggi, GT-R LM Nismo berakhir menjadi salah satu proyek paling ambisius namun gagal dari Nissan.

Inovasi yang Ambisius

GT-R LM Nismo memiliki banyak fitur yang belum pernah dilihat sebelumnya dalam dunia balap Le Mans. Salah satu ciri khas utamanya adalah penggerak roda depan—suatu konfigurasi yang sangat jarang digunakan di ajang balap endurance, di mana umumnya mobil menggunakan penggerak roda belakang atau sistem 4WD. Selain itu, mobil ini dilengkapi dengan mesin V6 turbocharged 3.0 literyang dipadukan dengan sistem hybrid, memberikan output yang sangat besar dan responsif.

Tantangan Teknikal yang Berat

Meskipun menawarkan potensi besar, mobil ini segera menghadapi masalah teknis yang menghalangi kinerjanya di lintasan. Keputusan untuk mengonfigurasi mobil dengan penggerak roda depan ternyata menimbulkan masalah stabilitas dan cengkraman, terutama pada kondisi lintasan yang ekstrem di Le Mans. Selain itu, mobil ini juga mengalami kesulitan dalam mengatur aerodinamika, yang menyebabkan kurangnya efisiensi dan kecepatan di trek.

Kinerja yang Mengecewakan di Le Mans

Pada ajang Le Mans 2015, GT-R LM Nismo tampil dengan harapan tinggi, namun mobil ini gagal memberikan hasil yang signifikan. Beberapa masalah teknis, termasuk kegagalan sistem elektronik dan keandalan mesin, menyebabkan mobil tersebut keluar dari balapan lebih awal. Dari tiga mobil yang dikirimkan Nissan, tidak satu pun yang berhasil menyelesaikan balapan, yang menjadi pukulan telak bagi ambisi mereka di dunia balap internasional.

Akhir dari Sebuah Proyek

Setelah Le Mans 2015, Nissan akhirnya memutuskan untuk menghentikan pengembangan GT-R LM Nismo. Meskipun mobil ini tidak mencapai hasil yang diinginkan, tim Nissan menyatakan bahwa mereka belajar banyak dari pengalaman tersebut. Nissan juga menekankan bahwa meskipun proyek ini gagal, mereka tetap berkomitmen untuk mengeksplorasi inovasi dan teknologi baru dalam dunia motorsport.

Dengan keputusan tersebut, Nissan GT-R LM Nismo pun menjadi salah satu proyek balap yang paling ambisius dan kontroversial dalam sejarah motorsport modern. Meskipun demikian, warisan teknologi dan desainnya tetap dikenang sebagai simbol dari semangat inovasi dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang berbeda di dunia balap.

× Image