Kenali Blind Spot pada Kendaraan Anda Agar Selamat di Jalan Raya, Seperti Apakah ?
MOTORESTO.ID,JAKARTA--Blind spot adalah titik buta terdapat hampir di semua kendaraan. Disebut titik buta karena dalam kondisi ini pengemudik tidak bisa melihat suatu area tertentu yang ada disekitar kendaraannya. Biasanya blind spot ini berada di samping kanan kiri atau belakang kendaraan. Blind spot ini juga dituding menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan di jalan raya.
Tidak sedikit pengemudi yang mengalami musibah kecelakaan di jalan raya mengakui tidak mengetahui adanya blind spot di sekitar kendaraannya. Kasus ini umumnya terjadi pada kendaraan berukuran besar seperti truk, bus atau truk kontainer yang kerap mengalami musibah karena bertabrakan dengan kendaraan roda dua.
Titik buta antara satu kendaraan dengan kendaraan lain berbeda-beda. Mengapa setiap kendaraan memiliki blindspot yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyak faktor. Seperti jangkauan spion yang cukup terbatas, muatan yang dibawa menghalangi pandangan, desain kendaraan yang juga berbeda-beda. Setiap pengemudi seharusnya sudah memperhitungkan titik buta kendaraannya.
Karena itu laman resmi Suzuki membagi kiat khusus untuk mengurangi risiko tersebut.
1. Atur posisi kaca spion
Penyesuaian kaca spion sebelum kendaraan berjalan sangat dibutuhkan guna mengetahui kondisi sekitar kendaraan. Terutama kendaraan berukuran besar seperti truk atau bus. Bagi kendaraan penumpang yang berukuran kecil pengaturan bisa dilakukan secara otomatis dari ruang kemudi sehingga memudahkan pengemudi.
2. Menambah bagian titik buta kaca
Setelah mengatur posisi spion dengan benar, terkadang luas area pandang pengemudi dirasa masih kurang luas. Untuk mengatasi hal ini, pengemudi bisa memberi kaca tambahan yang dapat membantu mengurangi titik buta saat berkendara.
Perlu diketahui, jika Anda menggunakan cermin cembung sebagai tambahan, harap diperhatikan dalam penggunaannya karena bayangan cermin cembung lebih jauh dari jarak aslinya.
Inilah yang menjadi fungsi utama dari kaca tambahan yakni untuk memperluas area pandang ke bagian yang terlalu belakang. Letak yang tepat untuk memasangnya adalah di bagian atas atau bawah kaca spion utama bagian dalam.
Bahkan dalam beberapa bus penumpang atau truk modern telah dilengkapi kamera 360 derajat yang mampu memantau kondisi sekitar kendaraan. Ini sangat membantu pengemudi bermanuver di jalan raya.
3. Memberi Tanda atau Peringatan
Ada beberapa cara memberi tanda peringatan kepada pengemudi lain. Seperti kerap membunyikan klakson, memberi tulisan dalam ukuran besar agar mudah dibaca dari jarak tertentu berupa peringatan di bagian belakang kendaraan untuk mengatur jarak, menyalakan lampu darurat atau sein.
4. Berada di Zona Terbuka
Meski dalam prakteknya tidak selalu mudah, disarankan bagi kendaraan untuk tetaplah berada di zona aman dan terbuka. Jangan berada di celah-celah antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya. Hal ini bisa sangat membahayakan karena terhimpit dalam dua kendaraan sekaligus. Kondisi ini biasa terjadi saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas.
5. Perhatikan Kondisi Jalan
Kondisi jalan yang beragam juga mempengaruhi blind spot bagi pengemudi. Perhatikan bagaimana kondisi jalan saat Anda berkendara. Jika sedang dalam keadaan ramai atau macet, jangan menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Tidak hanya itu saja, saat bertemu dengan truk atau kendaraan yang lebih besar dari kendaraan milik Anda, sebaiknya menghindarlah sedikit dan tidak berada tepat di sekitar. Hal ini dapat menimbulkan bahaya jika pengemudi kendaraan tersebut tidak dapat melihat Anda.
6. Jangan Menyalip Melalui Sisi Kiri
Saat akan menyalip kendaraan yang ada di depan Anda, perhatikan situasi dan pastikan apakah benar-benar aman. Sebagai informasi, jangan menyalip melalui sisi kiri. Pelanggan yang berada di sisi kanan akan kesulitan melihat Anda jika Anda menyampaikan melalui sisi kiri.
Anda juga harus memperhatikan kendaraan yang ada di belakang Anda. Pastikan agar tidak ada kendaraan yang juga akan menyalip sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat salah ambil posisi saat menyalip.
7. Jangan mudah pindah jalur
Mengemudikan kendaraan besar tentunya tidak selincah kendaraan kecil. Bagi anda yang mengemdukan bus atau truk usahakan mengemudi secara konsisten, tidak sering berpindah jalur atau zigzag. Ini akan menambah risiko terjadinya kecelakaan karena mengemudikan kendaran besar membutuhakn ruang yang luas untuk bermanuver dengan cepat. Salah perhitungan akan beresiko fatal.
8. Jaga stamina
Menjaga stamina bagi pengemudi adalah satu yang wajib. Kelalaian sekejab (microsleep) di dalam raya akibat kelelahan akan mengundang risiko kecelakaan. Istirahatlah yang cukup, berolah raga ringan setelah mengemudi beberapa jam akan mengurangi kelelahan.
9. Jangan lupa berdoa
Berdoa sesuai kepercayaan masing masing diyakini menjadi resep jitu agar aman dan nyaman selama di perjalanan.