Kilas Balik, Kembalinya Mesin 4 Silinder di Nissan Skyline
MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Nissan Skyline, salah satu model ikonik dari Nissan, kembali mengejutkan para penggemarnya dengan penggunaan mesin 4 silinder setelah lebih dari dua dekade. Terakhir kali Skyline menggunakan mesin 4 silinder adalah pada generasi R32, yang kini kembali dihidupkan pada tahun 2014, namun dengan mesin dari Daimler.
Skyline pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 oleh Fuji Precision Industries, pendahulu Prince Motors. Model awal ini dilengkapi dengan mesin 4 silinder segaris berkapasitas 1484cc yang mampu menghasilkan 60PS. Meski kapasitasnya kecil menurut standar saat ini, pada masanya, mesin ini dianggap besar dan bertenaga.
Seiring perkembangan waktu, Skyline mulai dikenal dengan mesin 6 silindernya, dimulai dari generasi kedua yang dirilis pada Mei 1964. Meskipun begitu, varian mesin 4 silinder tetap ada hingga generasi ke-8 (R32). Setelah itu, mulai dari generasi R33 hingga V36, Skyline hanya menggunakan mesin 6 silinder.
Pada tahun 2014, Nissan meluncurkan generasi V37 yang pertama kali memperkenalkan model hybrid dengan mesin V6. Kemudian, versi bensin dari model ini mengejutkan banyak pihak dengan penggunaan mesin 4 silinder dari Daimler. Mesin berkapasitas 1991cc dengan turbocharger ini mampu menghasilkan 211PS dan torsi 350Nm. Namun, keputusan untuk menggunakan mesin dari Daimler, beserta transmisinya, kurang diterima oleh para penggemar setia Skyline.
Pada akhirnya, produksi model ini dihentikan pada Juli 2019, digantikan oleh mesin V6 3L twin-turbo. Hingga kini, belum ada kepastian kapan atau apakah Nissan akan kembali menggunakan mesin 4 silinder buatan mereka sendiri pada Skyline.
Kembalinya mesin 4 silinder di Skyline mencerminkan upaya Nissan untuk menghidupkan kembali elemen sejarahnya, namun juga menimbulkan kontroversi karena pilihan sumber mesinnya. Masa depan Skyline dengan mesin 4 silinder buatan Nissan masih menjadi tanda tanya bagi para penggemar.