MOTORESTO.ID JAKARTA - Sebuah prestasi gemilang di dunia mobilitas listrik telah diraih oleh seorang penjelajah solo Indonesia, Roman Nedielka, yang berhasil menyelesaikan perjalanan solo pertama keliling dunia menggunakan sepeda motor listrik. Melalui proyek perjalanan yang diberi nama "E.round the World", Roman memulai perjalanannya dari Jakarta pada bulan Juli 2023 dengan visi untuk membuktikan kelayakan dan keandalan sepeda motor listrik dalam perjalanan jarak jauh yang ekstrem.

Menggunakan sepeda motor listrik standar Zero DSR/X tanpa modifikasi, Roman menempuh perjalanan yang mengelilingi 20 negara, termasuk Malaysia, Thailand, China, Amerika Serikat, Australia, dan kembali ke Indonesia, menempuh jarak lebih dari 42.000 km seorang diri. Ini merupakan pencapaian luar biasa, karena menjadi pertama kalinya seorang mengendarai sepeda motor listrik keliling dunia sendirian.

Menurut Roman, meski kondisinya menantang, perjalanan berjalan lancar tanpa kendala apa pun pada sepeda motor, hanya memerlukan perawatan khas sepeda motor tradisional seperti penggantian ban dan rem setelah 25.000 km. “Sepanjang perjalanan, selalu ada kemungkinan untuk menemukan tempat pengisian daya. Saya cukup meminta izin kepada orang-orang di sana agar dapat menggunakannya untuk mengisi daya sepeda motor saya, dan secara umum, mereka ramah dan membantu. Saya tidak pernah kehabisan baterai selama perjalanan.”

Selama perjalanan 10 bulan, Roman dihadapkan pada beragam tantangan dari berbagai budaya, iklim, dan bentang alam yang menantang. Mulai dari menghadapi hutan-hutan Asia Tenggara saat musim hujan hingga mengatasi hamparan gurun pasir Kazakhstan yang luas dengan angin kencang, Roman terus menghadapi setiap rintangan dengan tekad yang kuat.

Salah satu fitur menonjol dari sepeda motor listrik adalah pengoperasiannya yang senyap, berbeda dengan kebisingan lalu lintas di kota-kota seperti Jakarta dan Tiongkok yang melarang sepeda motor berbahan bakar bensin. Meskipun demikian, Roman tetap dihadapkan pada tantangan beradaptasi dengan berbagai kondisi cuaca dan prosedur bea cukai saat melintasi perbatasan.

Tantangan lainnya adalah berbagai standar pengisian daya yang berbeda di setiap negara, yang mengharuskannya untuk selalu siap dengan adaptor dan kabel yang sesuai untuk setiap lokasi.